SDM Lokal Tidak Cukupi Kapasitas, Luhut 'Indonesia Butuh Tenaga Kerja Asing'

- 26 Juli 2020, 19:00 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. /- Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.

RINGTIMES BANYUWANGI - Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan tenaga kerja asing (TKA) dikarenakan kapasitas sumber daya manusia (SDM) lokal yang ada tidak cukup memenuhi.

Dalam acara Sore Bersama LBP yang ditayangkan secara daring pada Sabtu, Luhut menjelaskan terkait ketidakcukupan itulah yang membuat pemerintah meminta investor asing melatih dan mendidik tenaga kerja lokal. Satu dari lima rule of thumb tersebut merupakan permintaan investasi di Indonesia.

"(Kepada investor) kalian harus mendidik tenaga kerja lokal. Karena kita enggak cukup. Di Morowali itu mana ada cukup. Di Konawe Utara mana ada yang cukup. Di Halmahera Tengah mana yang cukup. Kalau ada yang bilang cukup, datang ke saya," kata Luhut seperti yang dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Antaranews.com

Baca Juga: Daun Kelor Dipercaya Dapat Sembuhkan Covid-19, Pedagang Raup Omset hingga Rp30 Juta

Menurut Luhut rencana yang kerap diributkan terkait pemerintah mendatangkan 500 TKA Cina tersebut justru akan menciptakan lapangan kerja bagi penduduk lokal. Pasalnya, kedatangan TKA asing tersebut akan memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan kapasitas tenaga kerja lokal.

"Sekarang kita buka, kita datangkan 500 orang asing dari China, itu dia ciptakan 5.000 lapangan kerja ahli. Dia beriķan training dan transfer teknologi," katanya.

Hadirnya industri di sejumlah wilayah tersebut juga diklaim Luhut telah mendorong dibangunnya politeknik di setiap titik dekat pabrik.

Baca Juga: Atas Hak Bersejarah Laut China Selatan, Australia Tolak Mentah-mentah

"Mana ada sekolah khusus tembaga di Timika? Kan enggak ada. Sekarang kita buat ini di Morowali, nanti yang kritik, pergi dan lihat, berapa banyak orang China-nya, berapa banyak orang Indonesia-nya. Sekarang sudah hampir 45 ribu pekerja di sana. China-nya mungkin tiga ribuan, lainnya orang Indonesia," katanya.

Luhut juga bercerita saat awal-awal pembangunan politeknik, banyak masyarakat lokal yang tidak lolos masuk karena tingkat pendidikan SMA yang kurang mumpuni. Akhirnya, kualitas SMA pun ikut diperbaiki. Politeknik pun menggunakan tenaga pengajar berkualitas.

"Banyak masalah yang tidak diketahui, tapi orang asik, ribut yang tidak perlu," katanya.

Baca Juga: Urungkan Niat Nikahi Dinda Hauw, Rizky Billar Ungkap Alasannya

Terkait rule of thumb investasi, selain harus mendidik dan membangun politeknik untuk melatih tenaga kerja lokal, Luhut juga meminta investor menerapkan teknologi kelas satu yang ramah lingkungan, melakukan transfer teknologi, memberikan nilai tambah industri, serta menggunakan konsep kerja sama business to business.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x