Terjangan Puting Beliung Sebabkan Pohon Tumbang, Tewaskan 1 Warga hingga 6 Nelayan Hilang

- 4 Agustus 2020, 19:41 WIB
PETUGAS  berupaya meengevakuasi pohon tumbang  usai terjadi angin puting beliung di Kampung Babakan Tanara, Desa Banjarsari, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Senin, 21 Oktober 2019. Sejumlah desa dan wilayah di Kawasan Perkebunan Malabar di Kecamatan Pangalengan terisolasi usai terjadinya angin puting beliung, yang mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan ratusan rumah warga rusak.*/ADE MAMAD/PR
PETUGAS berupaya meengevakuasi pohon tumbang usai terjadi angin puting beliung di Kampung Babakan Tanara, Desa Banjarsari, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Senin, 21 Oktober 2019. Sejumlah desa dan wilayah di Kawasan Perkebunan Malabar di Kecamatan Pangalengan terisolasi usai terjadinya angin puting beliung, yang mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan ratusan rumah warga rusak.*/ADE MAMAD/PR /Ade Mamad

RINGTIMES BANYUWANGI - Raditya Jati selaku Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan akibat angin kencang, satu warga di Kabupaten Aceh Selatan meninggal dunia.

Raditya mengatakan, warga yang meninggal dunia tersebut akibat tertimpa pohon yang tumbang disebabkan oleh angin kencang.

Kejadian tersebut berlangsung pada, Senin 3 Agustus 2020 sekitar pukul 10.40 waktu setempat bersamaan dengan hujan berintensitas sedang.

Baca Juga: Lantaran Tak Pakai Masker, 23 Orang Ini Terjaring

Selain satu warga meninggal dunia, seorang warga lainnya mengalami luka-luka ringan.

"BPBD Kabupaten Aceh Selatan juga melaporkan enam nelayan hilang saat melaut, sedangkan 2 KK mengungsi ke rumah tetangga. BPBD setempat masih melakukan pendataan korban terdampak pasca kejadian," katanya, Senin 3 Agustus 2020 seperti dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiran-Rakyat.com

Raditya Jati menambahkan, kerugian materiil pun masih terus didata oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Aceh Selatan.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Makan Kepiting Bisa Melindungi Jantung

Sebagaimana diberitakan Fixpekanbaru.com sebelumnya dalam artikel "Angin Kencang Terjang Aceh Selatan, Satu Warga Meninggal Tertimpa Pohon", Data sementara rumah rusak berat 8 unit dan rusak ringan 5. Pantauan di lapangan menunjukkan pohon tumbang di beberapa titik akses jalan.

"TRC dan dinas terkait segera melakukan penanganan darurat, seperti kaji cepat, pembersihan pohon tumbang, dan pencarian korban yang hilang, " katanya

Angin kencang dirasakan warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan. Sembilan kecamatan tersebut yakni Kecamatan Bakongan, Pasie Raja, Sawang, Meukek, Labuhanhaji, Labuhanhaji Timur, Kluet Utara, Samadua dan Bakongan Timur.

Baca Juga: Selang Satu Bulan, Ayah 30 Anak Ini 2 Kali Temukan Batu Tanzanite Seharga Rp 46 Miliar

Raditya Jati mengimbau masyarakat waspada terhadap fenomena angin kencang atau angin puting beliung.

Fenomena yang biasa terjadi saat pergantian musim ini diidentifikasi dengan tanda-tanda, seperti pertumbuhan awan Cumulus.

Sehari sebelumnya, udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah. Diantara awan tersebut, ada satu jenis awan yang batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi mirip bunga kol.

Baca Juga: Tantang Uji Klinis Herbal Covid-19, IDI Beberkan Latar Belakang Hadi Pranoto

"Awan tiba-tiba berubah warna dari putih menjadi gelap (awan cumulonimbus). Durasi fase pembentukan awan hingga fase awan lenyap berlangsung paling lama sekitar 1 jam," ujarnya.*** (Tim PRMN 01/Pikiran Rakyat)

 

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x