Soroti Kasus Covid di Indonesia, Aktivis HAM 'Sebaiknya Jokowi Dan Kabinetnya Mundur'

- 5 Agustus 2020, 16:30 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).*/INSTAGRAM@jokowi
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).*/INSTAGRAM@jokowi /

RINGTIMES BANYUYWANGI - Natalius Pigai seorang aktivis HAM asal Papua, ikut menyoroti jumlah kematian akibat virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang lebih tinggi 0,8 persen daripada kematian global.

Karena hingga Senin (3/8), sudah tercatat angka kasus positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 113.134 orang. Sementara itu 5.302 orang sudah dinyatakan meninggal dunia.

Ia juga menilai tingginya jumlah tersebut disebabkan oleh pihak pemerintah yang yang cenderung melakukan pembiaran.

Baca Juga: Berikut Cara Budi Daya Tanaman Cherry Hingga Masa Panen

"Saya mengikuti gerak-gerik pemerintah hari demi hari. Sejak Mei setelah Hari Raya Idul Fitri, Presiden, para menteri masa bodoh alias tidak mau dengar TV, tidak mau baca koran, tidak mau dengar rakyat, alias pembiaran," cuitnya dalam akun Twitternya, Selasa (4/8/2020).

Seperti artikel yang tayang sebelumnya di Warta Ekonomi dengan judul “Aktivis Asal Papua: Pak Jokowi, Bapak Mundur Aja Deh..”, Menurutnya, kematian tersebut akibat pembiaran oleh pejabat. Karena itu, ia mengatakan pembiaran pejabat merupakan salah satu unsur utama pelanggaran HAM, yakni human rights abused by omission.

“Hal ini penting agar pemerintah memiliki tanggungjawab terhadap tugas yang diemban."

"Dan, kalau tidak sanggup urus negara, sebaiknya Jokowi dan kabinetnya mundur," tandasnya.***

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x