Hasil Riset ITB, Tsunami Besar Diperkirakan Terjadi di Pantai Selatan Jawa Barat dan Jatim

- 21 September 2020, 18:13 WIB
Riset ITB Bareng Kolaborator Ungkap Kemungkinan Tsunami Besar di Jawa, Tingginya Puluhan Meter
Riset ITB Bareng Kolaborator Ungkap Kemungkinan Tsunami Besar di Jawa, Tingginya Puluhan Meter /MAXIM ZHURAVLEV/Getty Images/iStockphoto

RINGTIMES BANYUWANGI – Para ahli memperingatkan kemungkinan terjadinya tsunami di sepanjang Pantai selatan Jawa Barat dan selatan Jawa Timur.

Pikiranrakyat-Depok.com memberitakan,  kemungkinan terjadinya tsunami di sepanjang Pantai selatan Jawa Barat dan selatan Jawa Timur didukung oleh riset  Guru Besar bidang Seismologi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Sri Widiyantoro.

Jika benar terjadi, hasil riset menyebut ketinggian tsunami diperkirakan mencapai 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur.

Baca Juga: Kuota Internet 35 GB untuk Siswa Besok Dibagikan, Berikut Cara Mendapatkannya

Selain itu, hasil riset menyatakan terdapat wilayah minim gempa yang disebut pula sebagai seismic gap.

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dari laman Earthquake, seismic gap atau celah seismik adalah bagian dari sesar yang menghasilkan gempa bumi di masa lalu.

Seiring berjalannya waktu daerah tersebut menjadi 'tenang' sehingga disebut sebagai wilayah minim gempa.

Baca Juga: Si Cantik Bunga Keladi Mulai Banyak Diburu, Begini Cara Budidayanya

Untuk beberapa celah seismic, tidak ada gempa bumi yang teramati secara historis oleh para ahli.

Tapi sejumlah pihak merasa yakin bahwa segmen sesar mampu menghasilkan gempa bumi atas dasar lain.

Seperti informasi gerakan lempeng atau pengukuran renggangan yang pada akhirnya menghasilkan gempa bumi.

Baca Juga: Link Verifikasi Email Pendaftaran Prakerja Gelombang 9 Sudah Dikirim, Segera Cek Email

Terkait dengan hasil riset Sri Widiyantoro, timnya menggunakan data GPS yang berasal dari 37 stasiun di Jawa Timur dan Jawa Tengah selama enam tahun terakhir.

Kesimpulannya menyebutkan bahwa area seismic gap tersebut mampu menjadi sumber gempa bumi di masa mendatang jika deformasi GPS yang diamati lebih kecil daripada laju gerak lempeng (defisit slip).

Adapula teori seismic gap yang memprediksi bahwa ukuran relatif dan frekuensi gempa bumi di suatu daerah tergantung pada ukuran dan frekuensi gempa bumi di daerah lain.

Baca Juga: Tak Hanya Enak, Kelengkeng Bisa Cegah Penuaan Dini, Katarak, Hingga Bantu Proses Diet

Misalnya, jika daerah yang mengalami banyak gempa kecil kemungkinan tinggi tak akan mengalami gempa besar.

Sementara wilayah yang tak pernah mengalami gempa bumi dalam jangka waktu lama, diprediksi akan mengalami gempa lebih besar.

Berdasarkan definisi dari laman Dictionary, seismic gap pun dapat disebut sebagai bagian dari sesar aktif yang mengalami sedikit atau tidak ada aktivitas seismik untuk waktu lama.

Baca Juga: Cek Fakta, Pelaku Penusuk Syekh Ali Jaber Mengaku Dibiayai Megawati dan PKI

Menurut Sri Widiyantoro, kemungkinan besar tsunami sangat besar terjadi dengan ketinggian maksimum 20.2 meter di dekat pulau-pulau kecil sebelah selatan Banten dan 11.7 meter di Jawa Timur.

Ia pun menambahkan bahwa hasil riset yang dilakukan oleh timnya diharapkan dapat membuat pihak-pihak tertentu menambah instrumen sistem peringatan dini tsunami yang relatif masih jarang untuk area di selatan Pulau Jawa.

Tujuannya, yakni untuk melindungi penduduk di wilayah pesisir agar selamt dari bencana tsunami.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x