Risikonya karena primary balancenya negatif dalam karena terhantam Covid-19, prediksi rasio utang terhadap PDB naik lagi dari 37,6% ke 41,09%.
"Risikonya karena primary balancenya negatif dalam. Hal ini terjadi karena adanya Covid-19, primary balance artinya tambahan utang.
Defisit yang melebar di tahun 2021, walaupun konsolidasi dibandingkan 2020 tetap primary balancenya masih dalam, 3,59% dari PDB, rasio utang terhadap PDB naik lagi dari 37,6 ke 41,09 prediksinya," Jelas Fiskal.
Pemerintah dalam hal ini tetap mencari solusi non utang untuk menutup defisit itu, dengan investasi equity pada tahun 2021.
Adapun bidang-bidang yang direncanakan akan didanai dari APBN 2021 untuk mendukung akselerasi pemulihan ekonomi menurut Kemenkeu adalah pendidikan Rp50 triliun, kesehatan Rp169,7 triliun, perlindungan sosial Rp421,71 triliun, infrastruktur Rp413,8 triliun, ketahanan pangan sekaligus pembangunan food estate Rp104,2 triliun, pariwisata Rp15,7 triliun, dan ICT Rp29,6 triliun.*** (Gilang Pranajasakti/Pikiran Rakyat Cirebon)