RINGTIMES BANYUWANGI – Di masa pandemi ini, kondisi sedang tidak menentu. Hingga banyak orang yang memilih untuk berhemat dan menyimpan uangnya rapat rapat.
Turunnya angka permintaan di pasar akan bisa terjadi jika hal itu tetap dilakukan.
Pada 12 Agustus 2020 lalu, Menurut Menko Airlangga dalam Rakernas Virtual Apindo menemukan bahwa pemilik rekening dengan deposit lebih dari 200 juta justru didapati meningkatkan jumlah simpanan uang mereka hingga dua kali lipat bahkan lebih.
Baca Juga: Tak Rela Istrinya Dimiliki Pria Lain, Sang Suami Ini Serahkan Kepala Istri ke Kantor Polisi
Baca Juga: Sejarah Dibalik Mahal dan Fenomenalnya Aglaonema Pride of Sumatera
Dengan ditemukannya hal tersebut, maka hal ini akan menjadi sejalan dengan apa yang pernah dikatakan oleh Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro.
“Kalau dari data perbankan, ini kami baru mencoba lihat data per Agustus, itu kalau dilihat data penabung meningkat pesat. Kalau hitungan kami secara industri, DPK tahun ini bisa tumbuh di atas 8%, padahal kredit maksimal hanya 1,5%," ujarnya dalam Webinar Bincang APBN 2021 yang digelar BKF Kemenkeu, Selasa, 13 Oktober 2020.
Berita ini sebelumnya telah terbit di Jurnal Presisi dengan judul Timbun Duit Hingga Rp373 Triliun di Bank, Para Konglomerat RI Bisa-bisa Bikin Roda Ekonomi Mati Suri
Jika hal ini terus berlangsung, tentu roda perekonomian nasional akan mengalami mati suri yang disebabkan roda perputaran uang berhenti.
Baca Juga: Penangkapan Petinggi KAMI, Polisi Brigjen Alwi Menemukan SARA