Ilmuwan China Disebut Sengaja Ciptakan Covid-19, Ahli Jelaskan Buktinya

30 Mei 2021, 10:40 WIB
Ahli klaim bukti Covid-19 sengaja diciptakan ilmuwan China /sumber: pixabay/fernandozhimicaice

RINGTIMES BANYUWANGI – Studi terbaru mengklaim mempunyai bukti bahwa Covid-19 diciptakan manusia di laboratorium China, kemudian direkayasa agar tampak alami seperti dari kelelawar.

Profesor Inggris, Angus Dalgleish dan ilmuwan Norwegia, Dr. Birger Sorensen mengatakan dalam studinya bahwa mereka memiliki bukti utama China melakukan rekayasa terhadap virus Corona atau Covid-19.

Baca Juga: 7 Bantuan Pemerintah yang Akan Cair Awal Juni 2021, Cek Segera

Studi tersebut menyatakan, “Kemungkinan itu (Covid-19) sebagai hasil dari proses alami sangat kecil,” dikutip dari laman Nypost, Minggu, 30 Mei 2021.

Selama melakukan penelitian vaksin Covid-19, Angus Dalgleish dan Dr. Birger Sorenses menemukan bukti berupa ‘sidik jari unik’.

“Sidik jari tersebut membuktikan bahwa virus tidak berasal dari alam,” kata mereka.

Baca Juga: 6 Berkas yang Wajib Disiapkan untuk Daftar CPNS 2021, Jangan Sampai Terlewat

Baca Juga: Peneliti China Siap Hidupkan Orang Mati, Tak Masuk Akal Tapi Nyata

Temuan langka dalam virus pembawa Covid-19 dari deretan empat asam amino yang mengeluarkan muatan positif dan ikatan sel negatif manusia.

“Hukum fisika berarti bahwa anda tidak dapat memiliki empat asam amino berturut-turut,” ujar Dalgleish kepada Daily Main.

Mereka juga melacak penelitian China, dan bekerja sama dengan Universitas Amerika untuk menunjukkan alat seperti apa yang digunakan untuk membuat virus.

Baca Juga: 3 Proyek China yang Dianggap Melawan Takdir Tuhan, Ada Bola Anti Kiamat

Ilmuwan China disebut menciptakan virus untuk keuntungan fungsi, yang memungkinkan para ilmuwan mempelajari efek potensial virus tersebut pada manusia.

“Pandemi virus alami diharapkan bermutasi secara bertahap dan menjadi lebih menular tetapi kurang patogen, yang diharapkan banyak orang dengan pandemi Covid-19 tetapi tampaknya tidak terjadi,” tulis para ilmuwan.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: nypost

Tags

Terkini

Terpopuler