RINGTIMES BANYUWANGI – Sebuah bangunan besar berupa bendungan raksasa di negeri China nyatanya memiliki dampak yang siginifikan terhadap perputaran bumi.
Terdengar tak mungkin, namun siapa sangka jika Bendungan Tiga Ngarai yang diklaim bisa menahan debit air sangat banyak tersebut ternyata bisa merubah rotasi bumi.
Bendungan Tiga Ngarai terletak di Yichang, Provinsi Huberi, China yang selesai dibangun pada 2009.
Awalnya, isu bahwa bendungan tersebut mampu merubah rotasi bumi hanyalah isapan jempol belaka. Namun akhirnya peneliti mengkonfirmasi jika benar adanya bahwa bendungan besar itu telah membuat rotasi bumi berubah dan bergerak lambat.
Baca Juga: Stephen Hawking Ramal Nasib Bumi di Masa Depan, Manusia Harus Pindah ke Planet Lain
Rumor tersebut terus diverifikasi kebenarannya oleh Business Insider untuk memeriksa apakah benar klaim bendungan tersebut berpengaruh besar pada bumi.
"Secara umum, klaim tersebut menegaskan bahwa setelah waduk bendungan terisi, berat massanya akan cukup untuk sedikit merubah rotasi bumi,” tulis Business Insider.
Hebatnya, debit air yang bisa ditampung oleh bendungan megah itu lebih dari 29 triliun kilogram. Massa yang bergeser besar akan membuat rotasi bumi berubah dengan sebutan fenomena momen inersia.
Momen inersia berarti ukuran kelembapan suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya, besaran tersebut adalah analog rotasi daripada massa.
Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul Bendungan Raksasa di China Sebabkan Rotasi Bumi Jadi Melambat, Kok Bisa?
Dengan mengangkat triliunan kilogram air dari ketinggian 175 meter, maka momen inersia bumi akan melonjak sehingga rotasi bumi menjadi lambat.
Meski demikian, ahli menyebut dampak rotasi yang berubah karena bangunan di China tersebut tak berdampak besar bagi kehidupan di bumi.
Baca Juga: Ilmuwan China Disebut Sengaja Ciptakan Covid-19, Ahli Jelaskan Buktinya
NASA menyebut pergesaran massa yang demikian akan menambah hari lebih panjang selama 0,06 mikrodetik saja.
“Jika diisi, waduk itu akan menampung 40 kilometer kubik volume air dan akan berpengaruh pada bertambahnya waktu selama beberapa mikrodetik dalam sehari dan sedikit menggeser posisi kutub,” katanya.*** (Rivan Muhammad/PR Bekasi)