Jawa Timur Berpotensi Diterjang Tsunami dan Gempa Bumi, BMKG: Potensi di Semua Wilayah

6 Juni 2021, 10:28 WIB
Potensi Jawa Timur akan dilanda tsunami dan gempa bumi membuat masyarakat panik. BMKG sebut skenario terburuk sebagai upaya mitigasi. /Pixabay/Kellepics//

RINGTIMES BANYUWANGI - Heboh kabar dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait potensi tsunami dan gempa bumi yang diperkirakan akan menerjang wilayah Jawa Timur membuat masyarakat beramai-ramai membicarakannya.

Hasil dari kabar tersebut, tagar Jawa Timur pun menjadi trending topic di Twitter.

Akun Twitter peneliti BMKG @DaryonoBMKG pun mengimbau masyarakat bahwa BMKG sebenarnya menyampaikan model skenario terburuk untuk merancang mitigasi jikalau sewaktu-waktu bencana alam baik tsunami dan gempa bumi terjadi.

Daryono pun mengatakan bahwa potensi bencana tsunami dan gempa tak hanya mengintai wilayah Jawa Timur saja, melainkan seluruh wilayah di Indoneisa seperti Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, hingga Sumba.

Baca Juga: BMKG Minta Jawa Timur Waspadai Tsunami, Ombak Bisa Capai 29 Meter

"Gaduh tsunami Jatim, sebenarnya masy tdk perlu panik krn model skenario trburuk itu dibuat utk merancang mitigasi. Kpn tjdnya jg tdk ada yg tahu. Jd respon mitigasi yg dinanti bkn kepanikan, potensi itu sama utk semua wil Sumatra, Jawa, Bali, Lombok hgg Sumba, bukan Jatim saja," cuit @DaryonoBMKG pada 4 Juni 2021.

Meluruskan kabar yang beredar luas terkait prediksi BMKG yang menurutnya keliru, Daryono pun membeberkan perbedaan terkait potensi bencana alam dan prediksi yang memiliki arti berbeda.

Menurutnya, kata potensi mengacu pada ada bahaya dan lokasi yang jelas, namun tidak dapat diketahui kapan waktu terjadinya. Sedangkan kata prediksi berarti ada bahaya, lokasi, dan kapan waktu terjadinya sudah diperkirakan.

Dari hal tersebut, dirinya mengimbau masyarakat untuk lebih bisa membedakan masing-masing makna agar tidak terhasut berita yang beredar.

Baca Juga: Prediksi Potensi Tsunami Besar Akan Melanda Jawa Timur, BMKG: Paling Cepat di Blitar

"POTENSI: ada bahaya dan ada lokasinya, tetapi kapan terjadinya tdk ada yg tahu. Sedangkan PREDIKSI: ada bahaya, ada lokasinya, dan kemungkinan kapan waktu terjadinya. Mari kita pahami bersama 2 kata ini," katanya.

Dirinya pun menyebut jika gempa bumi belum dapat diprediksi, dan menegaskan bahwa BMKG tidak pernah memprediksi kapan terjadinya gempa.

"Mhn dipahami, bahwa GEMPA BUMI BELUM DAPAT DIPREDIKSI, rasanya "terlalu" kalau pemahaman semacam ini harus diulang2 terus, dan BMKG tidak pernah memprediksi gempa," tulisnya.

Dia pun menyebutkan bahwa skenario bencana alam seperti tsunami dan gempa bumi merupakan suatu upaya mitigasi dimana jika benar terjadi bencana alam, masyarakat sudah siap menghadapinya sehingga risiko yang ditimbulkan bisa ditekan.

Baca Juga: Penjelasan BMKG Soal Peringatan Gempa Magnitudo 8,5 dan Tsunami di Wilayah Indonesia

"Dlm upy mitigasi kt hrs bicara skenario trburuk, ini utk diacu, shg dpt disiapkn upaya pengurangan risiko scr konkret dan tepat, spt tata ruang pantai aman brbasis risiko, rambu2, jlr evakuasi, tpt evakuasi, krn mmg wilyh kt rawan tsunami,ada catatan sejarah, bkn utk nakut-nakuti,” ungkap Daryono.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler