Usia KMP Yunicee yang Tenggelam di Selat Bali, Lebih dari Seperempat Abad

30 Juni 2021, 12:00 WIB
Berikut usia KMP Yunicee yang tenggelam di selat Bali tepatnya di Pelabuhan Gilimanuk pada Selasa, 30 Juni 2021 pukul 18.06 WIB. /Tangkapan Layar Instagram / licin24jam/

RINGTIMES BANYUWANGI – Simak usia KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali pada Selasa, 30 Juni 2021 pukul 18.06 WIB.

KMP Yunicee adalah sejenis kapal Ro-Ro atau kapal penumpang yang beroperasi di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk.

KMP Yunicee memiliki berat gross register tonnage (GRT) sebesar 633 dengan kapasitas penumpang kurang lebi 300 orang.

Baca Juga: KMP Yunicee Tenggelam, Ada Kesalahan Teknis Sampai Blackout

Sementara itu kapasitas KMP Yunicee adalah untuk mengangkut 40 unit kendaraan roda empat.

KMP Yunicee juga mampu mengangkut kendaraan roda dua sebanyak 98 unit.

Panjang keseluruhan KMP Yunicee adalah 56,5 meter dengan lebar 8,6 meter.

Baca Juga: 6 Orang Meninggal Dunia, 14 Korban KMP Yunicee Belum Ditemukan

Sedangkan usia KMP Yunicee sudah melewati seperempat abad.

Dilansir dari halaman Marinetraffic.com Rabu, 30 Juni 2021, KMP Yunicee diproduksi pada tahun 1992, sehingga usia kapal saat ini mencapai 29 tahun.

Sementara itu Dirjen Hubla telah menetapkan usia kapal penumpang yang beroperasi maksimal 25 tahun.

Baca Juga: Daftar Manifest Nama-nama Penumpang KMP Yunicee yang Tenggelam di Selat Bali

Sebelum KMP Yunicee tenggelam, kapal tersebut dilaporkan mengalami blackout pada mesin, sehingga menyebabkan penerangan kapal padam.

KMP Yunicee juga diklaim telah layak layar.

Menurut Sunaryo, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, usia kapal tidak menjadi patokan layak tidaknya suatu kapal untuk berlayar.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Beredar Kabar KMP Yunicee Tenggelam di Selat Bali, Diduga Terseret Arus

Akan tetapi, ditentukan oleh perawatan kapal oleh pemiliknya.

Walaupun usia kapal sudah tua, tetapi perawatannya bagus dan masih penuh, maka kapal tersebut tetap layak berlayar.

Begitu juga sebaliknya, jika kapal tersebut memiliki usia yang masih muda, namun tidak dirawat dengan baik, maka dapat berakibat tidak layak layar.

Baca Juga: KMP Yunicee Dikabarkan Tenggelam di Pelabuhan Gilimanuk, Sempat Alami Masalah pada Penerangan

Jadi, untuk mewujudkan keselamatan penumpang di perjalanan, pemilik kapal harus memastikan kelaikan kelautannya terutama perawatan mesin kapal.

Pemilik kapal harus memperhatikan kemampuan kapal-kapalnya terutama saat menghadapi arus dan ombak yang cukup besar.

Pemilik kapal juga harus rutin melakukan pengecekan dan docking agar memberikan pelayanan yang maksimal bagi penumpang.

Baca Juga: Update Sementara, Korban KMP Yunicee Disebut Mencapai 20 Orang

Docking harus rutin dilakukan setahun sekali.

Akan tetapi docking atau uji petik menjadi salah satu tantangan terberat bagi para pemilik kapal, karena biayanya cukup besar.

Untuk sekali docking, pemilik kapal harus menggelontorkan dana hingga ratusan juta rupiah.

Baca Juga: Pasca KMP Yunicee Tenggelam, Penyeberangan Dermaga Ponton Ketapang Tetap Aktif

Hingga saat ini korban tenggelamnya KMP Yunicee yang sudah dievakuasi berjumlah 41 orang, enam orang dinyatakan meninggal.

Tenggelamnya KMP Yunicee bukanlah menjadi kecelakaan kapal yang pertama di Selat Bali.

Sebelumnya pada tahun 2016 KMP Rafelia 2 juga tenggelam di Selat Bali.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Marine Traffic

Tags

Terkini

Terpopuler