Ungkap Alasan Semua Penyakit Dianggap Covid 19, Dokter Spesialis: Bukan Hanya Karena PCR

23 Juli 2021, 21:04 WIB
Dr Adaninggar /Instagram @drningz/

RINGTIMES BANYUWANGI – Banyak masyarakat yang bertanya-tanya, mengapa saat ini semua penyakit disebut terpapar Covid-19? dr Adaninggar yang merupakan dokter spesial penyakit dalam mengungkap alasannya.

Saat ini kasus Covid-19 di Indonesia terus melonjak hingga menyebabkan banyak rumah sakit di berbagai daerah penuh bahkan sampai menolak pasien.

Di tengah permasalahan tersebut, masyarakat justu masih ada yang menganggap bahwa ketika sakit dan dibawa ke rumah sakit, maka kan di’covidkan’ oleh pihak rumah sakit.

Menanggapi hal tersebut, dr Adaninggar menyebut mengapa hal tersebut bisa terjadi jika dilihat secara ilmiah.

Baca Juga: Polda Jatim Dalami Oksigen Palsu Berpotensi untuk Pasien Covid-19

Menurut dr Adaninggar, tidak ada gejala yang spesifik terkait Covid-19.

Maka perbedaan Covid-19 dengan penyakit lain pun akan sangat sedikit sekali.

“Gejala Covid-19 tidak ada yang spesifik, sebagian besar merupakan kumpulan gejala flu. Gejala flu di era pandemi, salah satu kemungkinan diagnosis adalah Covid-19,” ujar dr Adaninggar, dilansir dari PORTAL JEMBER melalui Instagram @drningz, diunggah 22 Juli 2021.

Dokter spesialis penyakit dalam itu menyebutkan bahwa diagnosis yang diambil oleh seorang dokter itu berdasarkan dua patokan.

Pertama, terkait dengan penggalian riwayat penyakit dan riwayat kontak erat. Kedua adalah pemeriksaan penunjang.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Obat Gratis bagi Pasien Covid 19 Isoman, Cek Apa Saja

“Kadang infeksi Covid bisa terjadi pada orang-orang yang sudah memiliki penyakit kronis sebelumnya,” ujarnya.

Biasanya, lanjut dr Adaninggar, penyakit kronis ini tidak akan mengalami perburukan bila tidak terkena kondisi akut salah satunya infeksi.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Portaljember.com dengan judul Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ungkap Kenapa saat Ini Semua Sakit Disebut Covid-19

Kemudian, apabila tidak sesuai dengan perjalanan atau riwayat penyakit Covid-19 dan tidak didukung pemeriksaan penunjang lain, itu tidak akan didiagnosis sebagai Covid-19.

“TIDAK AKAN DIDIAGNOSIS COVID,” tegasnya.

Di samping itu, dr Adaninggar juga mengatakan bahwa diagnosis Covid-19 bukan hanya berdasarkan swab antigen atau PCR.

“Diagnosis Covid bukan hanya berdasarkan swab antigen atau PCR, tetapi juga wewenang penilaian klinis dokter,” tandasnya.*** (Mochammad Sholehudin/Portal Jember)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler