RINGTIMES BANYUWANGI – Pemerintah terus gencar melaksanakan program vaksinasi kepada masyarakat Indonesia yang berada di seluruh penjuru nusantara.
Selain vaksin astrazena, sinovac, dan moderna, ada vaksin nusantara yang baru-baru ini muncul hingga menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Hal itu lantaran BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dikabarkan belum mengeluarkan izin terkait peredaran vaksin nusantara di masyarakat.
Wartawan senior, Karni Ilyas mengakui kondisi yang sedang meresahkan masyarakat tersebut.
Baca Juga: Kemenko PMK RI Berikan Fakta Tentang Vaksin Supaya Masyarakat Tidak Takut
Dilansir dari Galamedia pada 29 Agustus 2021, nampak dalam sebuah video berjudul 'REUNI DUO ALUMNI WARTAWAN SENIOR TEMPO,"SAYA VAKSIN SINOVAC HANYA UNTUK KE MALL!', Karni Ilyas menyebut bahwa Dahlan Iskan yang juga merupakan wartawan senior sudah percaya dengan adanya Vaksin Nusantara meski BPOM belum mempercayainya.
Dahlan Iskan yang pernah menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut mengungkap sebuah alasan yang menjadikan dirinya percaya untuk mendapatkan suntikan dari Vaksin Nusantara.
"Ya terus terang, saya ini bukan dokter. Saya juga bukan ilmuwan. Saya hanya pakai logika-logika saja. Dan menurut saya logika itu masuk, ya sudah," ungkapnya dikutip dari Galamedia.
Baca Juga: Indonesia Rencana Bangun Pabrik Vaksin China, DPR: Asing Minded
Dahlan Iskan bahwa sebelumnya ia juga sempat menanyakan terkait dampak dari Vaksin Nusantara sebelum akhirnya ia mendapatkan vaksin tersebut.
"Nomor satu, ini bahaya apa tidak? Bisa membuat mati gak vaksin ini? Ketika tanya Vaksin Nusantara bikin mati enggak, pasti tidak jawabnya. Kenapa? pada dasarnya karena dari darah sendiri," ujarnya.
"Ternyata memang tidak membuat mati dan tidak sakit," lanjutnya.
Perihal kehandalannya, eks Dirut PLN ini mengatakan, hak tersebut menjadi alasan nomor dua baginya untuk mendapatkan Vaksin Nusantara.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Galamedianews.com dengan judul BPOM Tak Percayai Vaksin Nusantara, Dahlan Iskan: Tak Membuat Mati dan Tidak Sakit
"Karena yang penting kemajuan ilmu pengetahuan. Saya tekadkan badan saya untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Jadi kalo ada seseorang menemukan sesuatu kepentingan kesehatan, sementara tak membahayakan, meski baik atau tidak belum tahu. Kalau baik, yang penting untuk kesehatan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia pun berharap agar pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir karena berdampak terhadap perekonomian dalam negeri.
"Ya sebenarnya kalau bicara ekonomi, sebelum pandemi juga ekonomi sudah buruk. Tapi dengan adanya covid-19 ini menjadi lebih parah. Jadi saya harap, pandemi ini bisa cepet berakhir," tandasnya.*** (Dicky Aditya/Galamedia PRMN)