BIN Waspada ISIS K Bisa Muncul di Indonesia, Pantik Paham Radikal

1 September 2021, 18:45 WIB
BIN mewaspadai munculnya ISIS K di Indonesia yang memantik paham radikal. /reuters/

RINGTIMES BANYUWANGI – Badan Intelejen Nasional (BIN) menyampaikan untuk waspada dengan kemunculan ISIS K mengingat apa yang terjadi di Afghanistan beberapa waktu belakang.

Atas insiden bom bunuh diri di bandara Kabul, Afghanistan tersebut, BIN mulai melirik dan memperhatikan potensi kemunculan ISIS K di Indonesia.

Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto menyebut BIN saat ini tengah waspada dengan potensi ancaman munculnya ISIS K di Indonesia.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan ISIS Serang Bandara Kabul, Ingin Menang dari Taliban?

BIN menegaskan akan bertindak optimal dalam mendeteksi ancaman dari kelompok radikal yang bosa menyebar di Indonesia.

"Penyelidikan terhadap potensi ancaman dari jaringan kelompok radikal dan teroris sejauh ini terus dilakukan tanpa menunggu adanya momentum ancaman," kata Wawan.

Mendukung upaya tersebut, BIN melakukan koordinasi besar dengan negara-negara di dunia demi pertularan informasi perkembangan ISIS K.

Baca Juga: Taliban Tangkap Dua Warga Malaysia di Afghanistan, Dugaan Terlibat ISIS

Wawan meminta agar seluruh masyarakat bisa mendukung untuk mencegah paham radikalisme di Indonesia.

“Berharap seluruh elemen masyarakat dapat ikut berpartisipasi mencegah berkembangnya paham radikalisme dan terorisme dengan meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing," tutur Wawan.

Sebelumnya, kemunculan ISIS K mulai merebak saat mereka mengkonfirmasi ledakan bom di bandara Kabul, Afghanistan yang menewaskan warga sipil hingga tentara AS.

Baca Juga: Dendam Joe Biden Terbalas, AS Gempur Balik ISIS Lewat Serangan Udara

Diketahui perbuatan ISIS K tersebut memantik dendam dari AS yang berniat untuk membalas dendamnya atas tewasnya belasan tentara AS.

Hal tersebut terbukti dari serangan AS dengan pesawat tanpa awak yang menewaskan kelompok ISIS K.

Meski demikian, AS melalui Presiden Joe Biden menyebut jika urusannya dengan ISIS K belum selesai.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler