Taliban Banggakan Jumlah Ton Senjata Pasukan AS Berhasil Berada Ditangannya

1 September 2021, 18:08 WIB
Taliban banggakan deretan senjata yang ditinggalkan pasukan AS di Afghanistan. /Russian Today/

RINGTIMES BANYUWANGI – Pejuang di Taliban membanggakan jumlah ton senjata dari pasukan AS yang ditinggalkan yang kini sudah berhasil ada ditangannya.

Seperti diketahui sebelumnya, pasukan AS telah ditarik balik atas perintah Presiden Joe Biden yang membuat Taliban merayakan kemenangannya.

Setelah perang selama dua dekade, Presiden Joe Biden memutuskan untuk memulangkan seluruh pasukan AS dari Afghanistan sehingga seluruh personil pulang dengan meninggalkan senjata.

Baca Juga: AS Beri Isyarat Perang Pada ISIS K, Joe Biden: Kami Belum Selesai

Senjata hingga peralatan militer termasu pakaian militer pasukan AS juga ditinggalkan dan membuat Taliban mengenakannya.

Bukan hanya senjata, bahkan helikopter hingga jet temur milik pasukan AS juga harus ditinggalkan dan diambil oleh kelompok Taliban.

Dengan memakai seragam militer dan tumpukan senjata, pejuang Taliban memamerkan foto perjuangannya di area pesawat angkatan udara Afghanistan.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan ISIS Serang Bandara Kabul, Ingin Menang dari Taliban?

Dilansir dari Sputnik News pada Rabu, 1 September 20221, pasukan Taliban berjanji mengambil langkah jauh untuk menggunakan seragam militer AS hingga mengangkat senjata AS.

"Selamat untuk Afghanistan, kemenangan ini milik kita semua. Kekalahan AS adalah pelajaran besar untuk penjajah lain dan untuk generasi masa depan kita," kata juru bicara Taliban dalam pidatonya.

Sejumlag ton sejata dikhawatirkan akan disalahgunakan oleh kelompok Taliban dan menilai langkah AS meninggalkan senjata terlalu gegabah.

Baca Juga: Pendapat Habib Hasan Al Muhdor tentang Taliban, Bolehkah Menggulingkan Pemerintahan yang Sah?

Jenderal AS Kenneth F McKenzie mengkonfirmasi jika semua peralatan militer yang ditinggalkan sudah di demiliterisasi sehingga tak bisa digunakan oleh Taliban.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Sputnik News

Tags

Terkini

Terpopuler