Kasus Kematian 3 Anak di Indonesia Diduga Hepatitis Akut

6 Mei 2022, 20:40 WIB
Penyakit hepatitis akut telah mengambil nyawa 3 anak di Indonesia. /CDC/Unsplash/

RINGTIMES BANYUWANGI – Kini, diduga hepatitis akut telah memasuki Indonesia dan mengambil nyawa tiga anak di Jakarta pada bulan April lalu. Kematian ini merupakan kasus keempat secara global yang diakibatkan oleh hepatitis akut yang masih menjadi misterius.

Siti Nadia Tarmizi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mengatakan tiga anak yang berusia dua, delapan, dan sebelas tahun itu sebelumnya telah mengalami gejala demam, sakit kuning, kejang-kejang dan kehilangan kesadaran.

Dengan adanya kasus kematian tiga anak itu, Siti menyatakan saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab penyakit hepatitis akut dengan menjalankan panel tes virus lengkap.

"Kami masih dalam proses dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sampel masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut," kata juru bicara kementerian Siti Nadia Tarmizi dilansir dari Arab News pada Jum’at, 6 Mei 2022.

Baca Juga: Masyarakat Diizinkan Masuk Lapangan Usai Sholat Idul Fitri di JIS, Anies Baswedan: Ada Rutenya

Nadia mengatakan lebih lanjut bahwa  dugaan ini adalah kasus hepatitis akut yang parah. Hal ini diperjelas dengan satu sampel memiliki probabilitas tinggi dan dua lainnya masih diperiksa.

Kemenkes juga meminta orang tua untuk segera membawa anak-anak mereka ke rumah sakit jika mereka menunjukkan tanda-tanda gejala yang serupa penyakit hepatitis akut.

Perbedaan Pendapat Para Ahli

Prof. dr. Hanifah Oswari, Sp. A(K), Lead Scientist dari Kementerian Kesehatan pada acara pers Kamis, 5 Mei 2022 menyatakan kejadian hepatitis akut tidak ada hubungannya dengan COVID-19.

''Kejadian ini jika dihubungkan dengan vaksin COVID-19 itu tidak benar, karena kejadian saat ini tidak ada bukti bahwa itu berhubungan dengan vaksinasi COVID-19,'' ungkap Prof Hanifah dilansir dari website resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Baca Juga: Ucapan dan Pesan untuk Menyambut Lebaran Idul Fitri 2022 dari Jokowi dan Ibu Negara

Namun menurut Dicky Budiman, ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University, Australia, wabah itu mungkin terkait dengan COVID-19.

“Penyebab potensial munculnya hepatitis ini telah dikaitkan dengan adanya varian baru, atau mungkin sub-varian baru (virus) yang menyebabkan COVID-19. Tapi ini adalah sesuatu yang masih harus kita tunggu (untuk konfirmasi),” kata Budiman.

Menurut Budiman lebih lanjut, kematian yang terjadi pada anak-anak merupakan sinyal bahwa wabah misteri itu merupakan kasus yang serius dan kemungkinan akan terjadi lebih tinggi daripada yang dilaporkan.

Latar Belakang Ditemukan Hepatitis Akut

Saat ini dari pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa peningkatan signifikan telah terjadi karena penyakit hepatitis akut ini.

Baca Juga: Jakarta Mulai Lengang, Kabid Humas: Diprediksi 13 Juta Orang Akan Mudik Lebaran Idul Fitri 2022

Dilaporkan bahwa penyakit hepatitis akut ini menyerang anak-anak muda yang sebelumnya di Inggris, Irlandia, dan Belanda.

Di Amerika Serikat, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mempublikasi sebuah penelitian pada hari Jumat, 6 Mei di Rumah Sakit di Alabama, di mana sembilan anak dites dan positif terkena patogen adenovirus 41.

Patogen adenovirus 41 diketahui menyebabkan gastroenteritis (gangguan pencernaan) pada anak-anak, tetapi belum diketahui apa penyebab hepatitis pada anak-anak yang sehat itu.

Adenovirus biasanya menyebar melalui kontak pribadi melalui saluran pernapasan, dan kontak dengan permukaan/benda yang terkontaminasi.

Baca Juga: 8 Perlengkapan yang Perlu Disiapkan untuk Mudik Lebaran Idul Fitri, Bagi Pemudik dengan Kendaraan Pribadi

Ada lebih dari 50 jenis adenovirus dan yang paling sering menyebabkan pilek tetapi juga banyak menimbulkan gejala penyakit lainnya.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler