Geliat UMKM Kerajinan Udeng di Pantai Marina Boom Banyuwangi

25 Maret 2023, 19:17 WIB
Pengrajin udeng gelar karya di Pantai Marina Boom Banyuwangi /Fitri Anggiawati/Ringtimes/

RINGTIMES BANYUWANGI- Pantai Marina Boom yang terletak di Kelurahan Kampung Mandar Kecamatan Banyuwangi menawarkan paket wisata komplit.

Tak hanya wisata keluarga, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) turut bergeliat di tengah tingginya pengunjung yang datang.

Salah satunya adalah sentra kerajinan milik Eko Feri Handoko yang ditawarkan di salah satu sudut jalan menuju ke area pantai.

Pria yang akrab disapa Feri tersebut merupakan pengrajin Banyuwangi yang telah menghasilkan banyak karya mulai tas hingga ikat kepala khas Banyuwangi yang disebut udeng.

“Menjadi pengrajin sudah 10 tahun,” ungkap pria asal Desa Jajag, Kecamatan Gambiran tersebut.

Ia yang kini membuka industri rumahan di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi mengaku menekuni profesi sebagai pengrajin sejak bekerja di Bali di bidang yang sama.

Telah menguasai ilmunya, ia pun memutuskan untuk pulang ke Banyuwangi dan membuka usaha rumahan sendiri dengan menghidupkan kekhasan Banyuwangi karena seluruh bahan baku yang ia pakai adalah batik Banyuwangi.

Beruntungnya respon pasar bagus, didukung perkembangan pariwisata Banyuwangi yang kian baik dan banyak mengundang wisatawan luar kota untuk datang.

“Udeng banyak diburu wisatawan luar kota untuk oleh-oleh,” katanya.

Untuk pemasarannya, Feri mengaku telah menyeluruh ke Banyuwangi wilayah selatan hingga utara dengan masuk ke pasar dan pusat oleh-oleh.

Namun demikian, pemasaran hanya dilakukan secara offline, dan ia tak menyentuh pemasaran lewat media sosial untuk menjaga harga di penjual yang telah memasok barang kerajinan darinya.

“Takutnya harga bersaing, tidak nyaman,” ujarnya.

Untuk pemasaran, ia juga merasa terbantu karena tergabung dalam Asosiasi Kuliner, Kaos, Kerajinan, Aksesoris, dan Batik (AKRAB) Banyuwangi.

Salah satunya adalah saling mengisi karya di lapak milik para anggota AKRAB, yang ia syukuri dapat membantu pemasaran satu sama lain.

“Kalau saya mengisi barang udeng, saya mengambil barang punya (karya) dia (rekan di AKRAB),” tuturnya.

Untuk kisaran harga, Feri menyebut tergantung bahan yang dipakai, yang semakin bagus bahan maka juga akan mahal harganya, bahkan bisa menyentuh ratusan ribu rupiah per buah.***

 

 

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler