Bertemu LDII, Bupati Ipuk Fiestiandani Sinergikan Penanganan Masalah Sosial

2 April 2023, 15:25 WIB
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani (Kiri) saat safari ramadan bersama jamaah LDII. Dalam agenda tersebut, Bupati Ipuk membangun sinergi dengan LDII untuk mengatasi masalah sosial di Banyuwangi /Humas Pemkab Banyuwangi/Dian Effendi

RINGTIMES BANYUWANGI – Maraknya kasus bullying (perundungan), pelecehan seksual, dan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Banyuwangi menjadi perhatian serius Bupati Ipuk Fiestiandani.

Hal itu disampaikan Bupati Ipuk Fiestiandani saat bertemu dengan pengurus dan anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Banyuwangi di Ponpes Ar-Royyan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Jumat (31/03/2023). 

Acara yang dirangkai tarawih bersama itu, berupaya tingkatkan sinergitas penanganan berbagai persoalan sosial yang terjadi di tengah masyarakat. 

Baca Juga: Komisi II DPRD Banyuwangi Minta Pemkab Prioristaskan Pembangunan Embung Pertanian

“Saat ini, kerap kali kita dengar kasus-kasus di tengah masyarakat. Seperti halnya bulliying, kekerasan terhadap perempuan dan anak, sampai pelecehan seksual. Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Ini akan berpengaruh pada masa depan anak bangsa,” ungkap Ipuk. 

Bonus demografi yang kini dimiliki oleh Indonesia, dapat menjadi motor penggerak pembangunan bangsa. 

Akan tetapi, jika tidak diedukasi dan dilindungi dengan baik dari berbagai hal negatif, bonus tersebut akan menjadi malapateka sosial. 

Baca Juga: Banyak Dikaitkan, Polisi Sebut Jasad di Pesanggaran Bukan Pemuda Trenggalek Nyebur ke Selat Bali

“Untuk itu, pada kesempatan ini, saya memohon kepada LDII dan ormas lainnya, mari terus tingkatkan sinergitas untuk menangani hal ini,” pinta Ipuk. 

“Tengok kiri kanan, lihat tetangga sekitar. Jika ada yang aneh atau anomali, segera laporkan ke pemerintah atau pihak berwajib lainnya. Kita selesaikan bersama. Jangan abai. Jangan nunggu ada kejadian, baru bertindak,” imbuh Ipuk. 

Lebih jauh Ipuk juga memaparkan terkait upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. Di antaranya dengan melakukan efektifitas anggaran. 

Baca Juga: Resep Cumi Goreng Asem Khas Banyuwangi, Enak Dimasak Di Rumah untuk Keluarga

“Kami berorientasi penggunaan anggaran ini berbasis pada kebutuhan, bukan sekadar keinginan. Kebutuhan Banyuwangi adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Ipuk. 

Dengan peningkatan kesejahteraan tersebut, lanjut Ipuk, diharapkan bisa menekan berbagai persoalan sosial di tengah masyarakat. 

“Alhamdulillah, saat ini kita semua berhasil menekan angka kemiskinan di Banyuwangi hingga di angka 7,5 persen saja. Pertumbuhan ekonomi kita juga mulai membaik. Tahun kemarin tercatat tumbuh 4,43 persen,” jelasnya. 

Baca Juga: Resep Lodeh Ceker Khas Banyuwangi, Enak dan Cocok Buat Menu Buka Puasa

Sementara itu, Ketua LDII Banyuwangi KH. Astro Djunaidi menegaskan, bahwa organisasi yang dipimpinnya tersebut siap berpartisipasi aktif dalam penanganan persoalan kemasyarakatan. 

“Kapanpun dan dimanapun kami siap,” tegasnya. 

Ia menyebutkan bahwa saat ini LDII terus melakukan peningkatan edukasi kepada para remaja. 

Baca Juga: Hadir Sebagai Pilihan Busana Sehari-hari Hingga Momen Ramadan, NASL by Nagita Slavina Kini Hadir di Shopee

Sebagai pemegang tongkat estafet masa depan, para remaja LDII tersebut wajib mengikuti jenjang kaderisasi internal secara rutin setiap pekannya. 

“Kami bekali dengan penguatan keimanan dan kecintaan pada tanah air. Sehingga kami berharap kelak mereka menjadi para pemimpin dan penerus bangsa yang memiliki budi pekerti luhur, tanggap dan peduli pada sesama,” tegasnya. 

Dalam tarawih bersama itu, diikuti oleh keluarga besar LDII Banyuwangi. Juga ormas keislaman dan Forum Pimpinan Kecamatan Gambiran. Juga dihadiri oleh warga sekitar. 

Pada kesempatan tersebut, Ipuk juga membagikan bibit cabai dan sayur untuk meningkatkan kemandirian pangan bagi masyarakat.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler