Said Didu Ungkap TWK Pegawai KPK Adalah Ciri-Ciri dari Keberadaan PKI

- 1 Juni 2021, 21:11 WIB
Said Didu menyebut pertanyaan pada TWK KPK mengandung unsur SARA, anti bhinneka, anti agama, anti demokrasi yang merupakan ciri-ciri dari keberadaan PKI
Said Didu menyebut pertanyaan pada TWK KPK mengandung unsur SARA, anti bhinneka, anti agama, anti demokrasi yang merupakan ciri-ciri dari keberadaan PKI /Twitter/@KPK_RI/

RINGTIMES BANYUWANGI - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu memberikan kritikan tajam atas Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

TWK tengah menjadi polemik yang terus menerus berputar pada lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Diketahui, TWK adalah kegiatan yang digelar Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai proses alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca Juga: Ferdinand: Jangan Sampai Indonesia Terganggu oleh 75 Pegawai KPK yang Ngotot Jadi ASN

Dari hasil TWK tersebut, sebanyak 75 pegawai telah dinyatakan tidak memenuhi syarat kelulusan TWK.

Ironisnya, dari 75 pegawai itu, ada 51 orang yang diberhentikan.

Sementara 24 pegawai lainnya masih akan dibina dan berkesempatan kembali ke KPK.

Baca Juga: Bambang Widjojanto: Aksi Solidaritas Pegawai KPK Akan Menggilas Pimpinan Tak Pantas

Kabar pemberhentian 51 pegawai itu sontak menggegerkan publik dan menuai berbagai kritikan dari banyak pihak.

Sebagian pihak menganggap KPK telah berani mengabaikan perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait nasib 75 pegawai yang tak lulus TWK.

Jokowi sempat menyampaikan bahwa TWK bukanlah serta-merta menjadi dasar untuk memberhentikan 75 pegawai yang tak memenuhi syarat dalam tes tersebut.

Baca Juga: KPK Akan Panggil Anies Baswedan, Ferdinand: Ini Setelah Novel Baswedan Tak Pegang Kasus

Bahkan kini polemik TWK KPK kembali memanas lantaran terungkapnya pertanyaan-pertanyaan yang tertera pada tes itu.

Pertama, apakah mau jadi istri kedua atau ketiga?

Kedua, kalau pacaran ngapain aja?

Baca Juga: Bambang Widjojanto Sindir KPK Bina Koruptor, Ferdinand: Banyak Kali Bacot Kau

Ketiga, apakah mau melepas hijab?

Keempat, apakah semua Cina sama?

Kelima, lebih memilih Alquran atau Pancasila?

Baca Juga: Febri Diansyah: Napi Koruptor Dibina Jadi Penyuluh Antikorupsi, Pegawai KPK Disingkirkan

Pertanyaan yang dilontarkan penyeleksi kepada para pegawai KPK itu menuai kritikan publik, terutama Said Didu.

Menurut Said Didu, pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya tertera adalah mengusung wawasan kebangsaan.

Akan tetapi, Ia sangat menyayangkan bila pertanyaan pada TWK malah menjurus ke arah SARA.

Baca Juga: KPK Buka Kasus Rumah DP 0 Persen, Ferdinand Hutahaean: Usut Sampai Anies

Bahkan Ia juga menyebut pertanyaan tersebut mengandung unsur anti bhinneka tunggal ika.

Ia pun turut mengatakan bahwa pertanyaan itu terkandung anti agama dan anti demokrasi.

Menurutnya, pertanyaan yang tertera pada TWK itu sangatlah membahayakan bagi bangsa Indonesia.

Baca Juga: Christ Wamea: Pertanyaan pada TWK Bukanlah untuk Jadi ASN tapi Sebagai Anggota PKI

Hal ini disampaikan Said Didu melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @msaid_didu.

"Namanya Test Wawasan Kebangsaan, tapi pertanyaannya berisi SARA, anti bhinneka, anti agama, anti demokrasi," kata Said Didu, sebagaimana dikutip dari cuitan akun Twitter @msaid_didu pada Selasa, 1 Juni 2021.

Dalam cuitan tersebut, Ia bahkan menyebut pertanyaan tersebut adalah ciri-ciri dari keberadaan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Baca Juga: Said Didu Sebut TWK Hanya Alat untuk Menggusur Pegawai Melawan Koruptor

"Ini ciri2 PKI," ungkapnya.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah