Network
RINGTIMES BANYUWANGI – China menyebut AS konyol karena bersikeras melakukan penyelidikan teori kebocoran laboratorium atas pandemi Covid-19.
Hal ini diberitakan dalam surat kabar resmi Komite Sentral Partai Komunis China, The People’s Daily.
“Konyol bagi AS untuk berulang kali menghebohkan konspirasi kebocoran lab,” tulis berita tersebut, seperti dikutip dari laman Newsweek, Jumat, 11 Juni 2021.
Baca Juga: 7 Ciri Pria Mata Keranjang, Mudah Tergoda Wanita Lain Meski Sudah Punya Pasangan
AS disebut menggunakan alasan melacak asal-usul Covid-19 untuk memanipulasi politik.
“Langkah ini hanyalah berupaya manipulasi politik yang dilakukan dngan dalih melacak asal-usul virus, dan tidak berbeda dengan yang dilakukan pada awal epidemi,” tulis artikel tersebut.
Sementara itu, China berulang kali membantah hipotesis yang mengatakan bahwa Covid-19 secara tidak sengaja bocor dari laboratorium Wuhan.
Baca Juga: 8 Ciri Fisik Wanita Punya Nafsu Tinggi, Memiliki Banyak Bulu Halus di Tangannya
Dalam sebuah pernyataan, komunitas intelijen AS belum menemukan kesimpulan tentang asal-usul Covid-19, dan akan terus melakukan penyelidikan.
“Komuniras intelijen AS tidak tahu persis di mana, kapan, atau bagaimanavirus Covid-19 awalnya ditularkan, tetapi telah menggabungkan dua skenario yang mungkin,” tulis pernyataan tersebut
Dua skenario itu adalah, apakah Covid-19 muncul secara alami dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi, atau kecelakaan laboratorium.
Baca Juga: 20 Fakta Psikologi Menarik: Cari Tau Makna Orang yang Kamu Pikirkan Sebelum Tidur
China selalu mendukung hasil penyelidikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium adalah hal yang sangat tidak mungkin.
Adapun alasan AS ingin melakukan penyelidikan lebih lanjut adalah karena tidak puas dengan kesimpulan yang dicapai oleh WHO dan China tersebut.
Menurut visi AS, Covid-19 tidak berasal dai alam, tetapi buatan manusia.
Baca Juga: 10 Ciri Wanita Punya Inner Beauty, Salah Satunya Bisa Membuat Orang Lain Nyaman
“Menurut visi AS, Covid-19 ini tidak berasal dari alam, tetapi buatan manusia. Untuk alasan ini, pemerintah AS dan beberapa media AS, serta beberapa ahli membuat lelucon ini berdasarkan praduga bersalah,” tulis artikel The People’s Daily.
AS disebut telah lari dari kewajibannya dan berulang kali mempertanyakan kesimpulah para ahli WHO.
AS terus menyatakan ketidakpuasan dengan kesimpulan yang diambil oleh sains dan fakta.
China menyatakan bahwa, “konspirasi dan kebohongan pada akhirnya akan terungkap oleh sains dan fakta.”***
