Jakarta Masuk Fase Genting Covid-19, Anies Baswedan Minta Batasi Aktivitas Warga

- 14 Juni 2021, 18:42 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut Jakarta masuk fase genting.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut Jakarta masuk fase genting. /Pikiran Rakyat/ Amir Faisol/

RINGTIMES BANYUWANGI – DKI Jakarta masuk dalam fase genting Covid-19 karena mengalami kenaikan signifikan dalam 10 hari ke belakang.

Dalam waktu hampir dua minggu, DKI Jakarta mengalami lonjakan kasus Covid-19 hingga 300 persen yang menyebabkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera bertindak.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan situasi genting dan tindak lanjut segera dari kenaikan kasus Covid-19 di ibukota tersebut.

Baca Juga: China Dituntut Bayar Ganti Rugi Covid-19, 10 Triliun Dollar Tidak Akan Cukup

Melalui pidatonya saat apel di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Anies Baswedan meminta agar warga DKI Jakarta taat dengan protokol kesehatan yang ditegakkan mengingat kasus Covid-19 melonjak drastis.

Petinggi Jakarta itu meminta agar masyarakat terus mengingat dan tak lengah dengan penegakan protokol kesehatan sehingga warga diminta untuk membatasi aktivitas yang berkenaan dengan lingkungan luar.

“Ini adalah peringatan kepada kita semua,” ungkap Anies Baswedan.

Baca Juga: Covid-19 Dapat Mengacaukan Siklus Menstruasi Wanita, Simak Tips Mengendalikannya

“Kita masih masa pandemi, usahakan di rumah,” lanjut Anies.

Menurut Anies Baswedan, DKI Jakarta tengah menghadapi situasi yang genting dalam penanganan penyebaran virus Covid-19.

“Jakarta memasuki fase yang genting, bila tidak melakukan tindakan maka kita berpotensi menghadapi kesulitan,” katanya.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Gratis untuk Usia 18 Tahun ke Atas, Cek Lokasi dan Syaratnya

Anies Baswedan juga meminta masyarakat DKI Jakarta mengigat jika fasilitas kesehatan tak akan bisa menampung semua warga yang terkena Covid-19.

“Sult karena fasilitas kesehatan menghadapi jumlah pasien tak terkendali, orang yang ditangani meningkan drastis,” ujarnya.

Sebagai informasi, data menunjuukan DKI Jakarat mengalami lonajkan kasus COvid-19 hingga 300 persen dalam 10 hari terakhir serta naik sekitar 2.000 kasus per hari setelah libur lebaran.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah