Angin Puting Beliung di Banyuwangi Terjadi di Laut, BPBD Jelaskan Potensi Bahayanya

- 16 Juni 2021, 19:31 WIB
Angin puting beliung di Banyuwangi berlangsung di perairan Selat Bali. BPBD Banyuwangi menjelaskan seberapa besar potensi bahayanya.
Angin puting beliung di Banyuwangi berlangsung di perairan Selat Bali. BPBD Banyuwangi menjelaskan seberapa besar potensi bahayanya. /Instagram/@ringtimesbanyuwangi/


RINGTIMES BANYUWANGI - Angin puting beliung di Banyuwangi muncul di laut dekat Pantai Boom Banyuwangi.

Angin puting beliung di Banyuwangi yang berada di lokasi seperti itu berbeda dengan yang terjadi di darat.

Karena tidak jauh dari jangkauan manusia maupun bangunan, potensi bahaya angin puting beliung di Banyuwangi hari ini terhadap manusia, tidak sebesar ketika terjadi di darat.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Banyuwangi Abdul Kadir saat dihubungi melalui panggilan telepon oleh tim Ringtimes Banyuwangi.

Baca Juga: Puting Beliung Terjadi di Selat Bali, BPBD Banyuwangi: Baru Kali Ini Terjadi

Dia mengatakan kejadian alam sore tadi juga berlangsung cukup singkat, sekitar 2 menit, dan tidak menimbulkan korban.

"Kalau di darat masyarakat harus menghindar karena bisa merobohkan pohon, tiang listrik dan rumah. Ini kan di laut dan tidak ada korban," kata Kadir pada Rabu 16 Juni 2021.

Dia juga mengatakan fenomena alam itu tidak sampai mengganggu penyeberangan kapal Banyuwangi-Bali.

Diucapkannya bahwa kejadian ini baru yang pertama atau sangat jarang terjadi di Banyuwangi.

Baca Juga: Waterspout Gulung Selat Bali, Terpantau dari Pantai Boom Banyuwangi

Ensiklopedia Meteorologi berdasarkan publikasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memiliki nama khusus untuk puting beliung yang terjadi di permukaan air tersebut.

Puting beliung di Banyuwangi sore ini yang muncul di permukaan Selat Bali termasuk jenis ini yang diberi nama Waterspout.

Disana dijelaskan bahwa Waterspout merupakan kolom pusaran air yang tertarik masuk ke dasar awan.

Pusaran yang panjang dan nampak lentur itu juga kemudian mendapatkan sebutan lain, yakni Belalai Gajah.

Baca Juga: Ipuk Festiandani Bantu Korban Bencana Puting Beliung di Desa Sraten, Banyuwangi

Waterspout tercipta dari awan cumulonimbus, meskipun jenis awan ini bisa saja memunculkan fenomena alam lain seperti bagai ekstrem.

Kejadian Waterspout seperti itu hanya bersifat lokal dan relatif singkat, yang artinya tak akan berpindah terlalu jauh.

Sebelumnya diberitakan muncul fenomena angin puting beliung di perairan Selat Bali pada Rabu, 16 Juni 2021, tepat pukul 16.00 WIB.

Angin puting beliung di Banyuwangi laut dekat Pantai Boom ini terjadi bersamaan dengan hujan deras di darat, dan angin berhenti dalam beberapa menit.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah