Nihil Bukti Ilmiah, Pemerintah Tetap Produksi 3 Obat Demi Tangani Covid-19

- 18 Juli 2021, 08:13 WIB
Pemerintah tetap produksi 3 jenis obat untuk tangani Covid-19 meski nihil bukti ilmiah.
Pemerintah tetap produksi 3 jenis obat untuk tangani Covid-19 meski nihil bukti ilmiah. /Pixabay/ Padrinan

RINGTIMES BANYUWANGI – Pemerintah memproduksi 3 jenis obat secara masif untuk menangani Covid-19 sementara nihil bukti ilmiah.

Tiga jenis obat yang dikabarkan diproduksi pemerintah untuk tangani Covid-19 itu ialah oseltamivir, favipiravir, dan remdesivir, dimana ketiganya belum terbukti secara ilmiah bisa mengobati Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Epidomolog Universitas Indonesia dr. Pandu Riono mempertanyakan produksi 3 jenis obat yang dilakukan pemerintah namun nihil bukti ilmiah tersebut.

Baca Juga: Delegasi Nigeria Jadi Orang Pertama yang Dirawat Karena Covid-19 pada Olimpiade Tokyo 2020

Pemerintah berusaha memproduksi obat yang diklaim bisa menjadi terapi bagi pasien Covid-9 utamanya yang melakukan isolasi mandiri dan susah mendapat penangakan.

Sempat langka, akhir pemerintah Indonesia memilih untuk produksi massif 3 jenis obat tersebut demi ketersediaan bagi pasien Covid-19.

Saat pemerintah tengah sibuk memproduksi obat tersebut dalam jumlah besar, organisasi kesehatan dunia WHO justru tidak menyarankan jenis obat tersebut.

Baca Juga: Nakes Positif Covid-19 Diusir, DPR Sentil Bupati Ngawi dan Khofifah

WHO menyebutkan obat seperti oseltamivir, favipiravir dan remdesivir belum terbukti ilmiah untuk bisa menyembuhkan virus Covid-19 varian apapun.

Selain itu, WHO membeberkan efek samping berupa kerusakan tubuh jika obat jenis tersebut dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.

dr. Pandu Riono turut menyampaikan jika obat tersebut belum didukung bukti ilmiah yang valid untuk bisa mengobati Covid-19.

Baca Juga: 7 Gejala Covid-19 Varian Delta, Waspada Nyeri Sendi

"Padahal obat2 tsb belum didukung oleh bukti ilmiah yg valid. Jadi tidak heran, obat2 tsb perlu dihabiskan karena terlanjur 'diproduksi' atau terlanjur dibeli," tulis Pandu Riono.

Beberapa himpunan dokter baru memberikan saran penghentian konsumsi Oseltamivir dan Azithromycin untuk pasien Covid-19.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah