Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Simak penjelasan pemerintah tentang target 2 juta dosis vaksin yang harus tercapai dalam satu hari.
Melalui juru bicara pemerintah, dr Reisa mengatakan bahwa pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menargetkan 2 juta suntikan vaksin dalam satu hari.
dr Reisa menyampaikan hal ini dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di kanal Youtube Sekretariat Presiden pada 20 Agustus 2021.
Baca Juga: Wacana Sertifikat Vaksin Jadi Syarat Penerima Bansos, Anies Baswedan: Itu Melanggar
Bukan tanpa alasan, mengingat baru datangnya vaksin siap pakai dengan jenis Sinovac dan AstraZeneca.
Sebelumnya juga diketahui bahwa Pemerintah Belanda menghibahkan vaksin yang langsung diterima Ibu Menteri Luar Negeri.
“Berbagai kemajuan telah kita catat dalam minggu ini. Hari ini telah datang vaksin Sinovac dan AstraZeneca,” ucap dr Reisa dikutip dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Sabtu, 21 Agustus 2021.
Baca Juga: Bill Gates Sebut Vaksin HIV Akan Diproduksi di Tahun 2030 hingga 2040
Lebih lanjut lagi, dr Reisa mengatakan dengan kedatangan vaksin ini memungkinakan untuk mencapai target Kementerian Kesehatan yakni 2 juta suntikan dalam satu hari.
Dengan demikian, diprediksi pada akhir tahun 2021 sudah ada sekitar 100 juta orang yang menerima dosis vaksin.
“Untuk mencapai 100 juta suntikan vaksin di akhir tahun, harus memenuhi 2 juta suntikan dalam satu hari,” kata dr Reisa.
Baca Juga: Bill Gates Dituduh Sebagai Penyebar Covid 19 dan Bikin Vaksin Pelacak Manusia, Benarkah?
Bukan hanya itu, dikatakan bahwa selain bantuan vaksin, ada beberapa bantuan dari negara sahabat.
Amerika dan Australia menyumbangkan alat kesehatan dan alat diagnostik Covid-19.
“Jadi, selain stok vaksin aman, stok peralatan tracing juga terjaga,” ucap dr Reisa.
Menurutnya, dengan vaksin yang cukup, tes lacak yang makin tinggi serta perawatan yang baik akan memberikan harapan besar.
Baca Juga: Cara Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19 Secara Online di Pedulilindungi
Beberapa media internasional mengatakan bahwa pada tahun depan, kasus Covid-19 sudah melandai.
“Mudah-mudahan apa yang diprediksi media internasional bahwa pandemi akan melandai tahun depan bisa tercapai,” ucap dr Reisa.
Ia menambahkan bahwa dengan tidak dapat diprediksinya kasus Covid-19, sehingga pemerintah terkadang memutuskan kebijakan yang sangat cepat.
Bukan tidak mungkin bahwa keputusan tersebut terkesan mendadak.***
