Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Menteri Sosial, Tri Rismaharini secara simbolik meluncurukan bantuan berupa paket sembako dan masker di sejumlah wilayah di Indonesia.
Pemerintah pusat terus memberikan perhatiannya kepada sejumlah masyarakat yang terdampak Covid-19.
Dalam penyalurannya, pemerintah melibatkan seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam penyaluran bansos.
Baca Juga: Yahya Waloni Dilarikan ke Rumah Sakit Setelah Ditangkap, Ferdinand: Tak Kuat Mental
Para penerima bansos juga dapat diusulkan melalui aplikasi usul sanggah yang telah disosialisasikan Kemensos beberapa waktu lalu.
Dikutip dari Instagram @kemensosri pada Sabtu, 28 Agustus 2021, Menteri Sosial Risma secara simbolik melepas beberapa mobil pengangkut bansos untuk disebarkan di beberapa wilayah di Indonesia.
Tepatnya sebanyak 1270 paket yang berisi masker dan beberapa vitamin C, D serta zink. Paket tersebut didistribusikan ke 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Bersiap Muncul Virus Covid-22, Ilmuwan Prediksi Lebih Parah dari Varian Delta
Bantuan sosial ini juga melibatkan beberapa pihak terkait. PT. Pos Indonesia menjadi penyedia transportasi yang digunakan.
Sedangkan dalam proses penyalurannya, Risma mengatakan akan diterima lebih dulu oleh Komisi VIII DPR RI.
Setelah itu, bantuan yang ada akan didistribusikan ke desa-desa dan melibatkan karang taruna wilayah tersebut.
Baca Juga: Kemenko PMK RI Berikan Fakta Tentang Vaksin Supaya Masyarakat Tidak Takut
“Bantuan akan diterima oleh Komisi VIII DPR RI dan didistribusikan melalui karang taruna wilayah tersebut,” ucap Risma.
Tentu hal ini menjadikan skema yang baik sehingga bansos akan sampai pada tangan yang tepat.
Bukan tanpa alasan, mengingat masih banyak masyarakat yang mengkritik pemerintah karena bansos tidak sampai pada tangan yang tepat.
Baca Juga: Khawatir Kelompok Radikal Indonesia Bangkit Gegara Lihat Taliban, Pengamat: Jangan Kutik
Pemerintah pusat dan daerah terus memperbaiki sistem penyaluran bansos demi memberikan pelayanan yang tepat sasaran.
Penyaluran yang transparasi terus ditekankan oleh pemerintah. Ini disebabkan karena dinamisnya keadaan masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Masyarakat yang saat ini masih berkecukupan belum tentu dua minggu lagu memiliki finansial yang sama.***
