RINGTIMES BANYUWANGI – Setelah insiden pengeboman di bandara Kabul, Afghanistan, situasi mencekam terus menyelimuti Afghanistan hingga saat ini.
Tragedi yang diklaim dilakukan oleh ISIS tersebut bukan semata-mata membuat ratusan korban berjatuhan namun juga memantik balas dendam dari Amerika Serikat.
Sebagaimana diketahui, setelah insiden tersebut Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengutuk keras tindakan ISIS yang mengakibatkan sejumlah militer AS tewas menggenaskan.
Baca Juga: Belasan Komisaris BUMN Berasal Dari Timses Jokowi, ICW Beri Pandangan
Korban bertambah sejumlah 13 anggota militer Amerika Serikat dengan 95 warga sipil di Afghanistan melalui dua pelaku bom bunuh diri.
Atas tindakan tersebut, Kepala Komando Pusat Amerika Serikat Jenderal Frank McKenzie menyatakakan terus mengawasi pergerakan negara Islam juga kemungkinan bom mobil dengan bandara Kabul sebagai target akibat evakuasi yang terus dilakukan diwilayah tersebut.
Tak hanya itu, Frank menyatakan kemungkinan siap perang apabila potensi genderang semakin memburuk.
Baca Juga: Khawatir Kelompok Radikal Indonesia Bangkit Gegara Lihat Taliban, Pengamat: Jangan Kutik
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk bersiap," kata Jenderal Franck McKenzie, dikutip dari Reuters, Minggu, 29 Agustus 2021.