"Karena itu perang, maka yang diajarkan adalah jihad qital atau jihad perang. Kemudian, timbul murid-murid yang punya pemahaman bahwa jihad adalah perang,” kata Asad.
Perang 10 tahun melawan Uni Soviet dinilai Asad membantu membentuk kelompok Haqqani dengan idelogi salafi.
Baca Juga: Menlu Prancis Ungkap Kebohongan Taliban: Mereka Berbohong
Meski demikian, Asad menyebut ada pejuang lain di Afghanistan disamping kelompok Hanqqani tersebut.
“Pertama, murni tidak terpengaruh ideologi jihad (qitali). Kedua, para patriot yang terpengaruh oleh ideologi jihad di perbatasan tadi. Itu yang terjadi,” jelasnya.
“Sekarang yang mayoritas adalah Taliban (bermazhab) Imam Hanafi, sehingga ideologinya bukan (jihad) qitali," lanjutnya.
Baca Juga: Amerika Serikat Taruh Harapan Besar pada China untuk Tangani Taliban
Asad menyampaikan penyebab Taliban menjadi kelompok radikal karena situasi yang menghendaki mereka harus radikal untuk melawan Uni Soviet atau negara yang menduduki wilayah Afghanistan.
Asad menyebut semua bisa berpotensi radikal saat dalam keadaan perang.***