Kondisi tersebut membuat partai penguasa pecah menjadi dua fraksi.
Pendaftaran menjadi Presiden Filipina akan ditutup pada 8 Oktober 2021, dimana secara nasional diprediksi aka nada puluhan ribu kandidat mendaftar mengisi posisi presiden dan anggota dewan.
Baca Juga: Pidato Joe Biden di PBB: AS Tidak Mencari Perang Dingin Baru
Dilansir Nikkei Asia, pengganti presiden Duterte akan mewarisi perjuangan memulihkan ekonomi pasca pandemi Covid-19 nanti.
Tak hanya itu, permasalahan lain seperti sengketa wilayah laut serta adanya pemberontakan Muslim dan komunis juga menjadi pekerjaan lanjutan bagi presiden selanjutnya.***