China Pinta AS Hapus Tarif Dagang, Pemerintah Berencana Tinjau Ulang Negosiasi

- 10 Oktober 2021, 17:57 WIB
China meminta AS hapus tarif dagang.
China meminta AS hapus tarif dagang. /dok. Reuters via SCMP/

RINGTIMES BANYUWANGI – China meminta Amerika Serikat (AS) menghapus tarif dagang ditengah perang dagang yang terjadi.

Dua negara yang identik dengan perekonomian kuat ini kembali bersitegang, dengan permintan China menghapus tarif dagang tersebut.

Washington mengatakan pertemuan bagi dua negara ini menjadi sadar ujian hubungan kedua negara dalam hal bilateral.

Baca Juga: Prediksi Kemudahan China Jika Hendak Kuasai Indonesia, Ekonom: Mereka Sengaja

Kedua negara berupaya memastikan keinginan China berkomitmen dalam perjanjian perdagangan fase  1 yang sudah dinegosiasi sejak kepemimpinan mantan presidne AS Donald Trump.

“China menegosiasikan pembatalan tarif dan sanksi dan mengklarifikasi posisinya terkait model pembangunan dan kebijakan industri China,” ungkap kantor berita Xinhua.

Pembicaraan kembali mencuat setelah adanya pertemuan virtual USTR yang merupakan perwakilan perdagangan AS Katherine Tai dengan Liu He selaku wakil perdana menteri China.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Ibu Kota Indonesia Terbaru, Komentar Rizal Ramli: yang Tertarik BUMN China

“Katherine Tai dilaporkan ingin menggunakan kesempatan untuk menguji apakah hubungan bilateral dapat menangani keluhan AS terkait praktik perdagangan dan subsidi China,” pejabat kantor USTR.

Duta Besar China meninjau kembali kesepaatan antara AS dan China serta isu yang sedang berlangsung antara dua negara besar di dunia perdagangan tersebut.

"Dua pihak sepakat melanjutkan komunikasi dengan pendekatan yang setara dan saling menghormati, dan untuk menciptakan kondisi yang sehat untuk perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara serta pemulihan ekonomi dunia,” dalam laporan Xinhua.

Baca Juga: Sekjen PBB Khawatir Perang Dingin Terjadi Lagi, AS dan China Harus Perbaiki Hubungan

Pemerintah Trump berencana melakukan negosiasi fase 2 menindaklanjuti isu yang sedang dialami AS dan China, sebagaimana dikutip dari Antara pada Minggu, 10 Oktober 2021.***

Editor: Shofia Faridatuz Zahra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah