Network
RINGTIMES BANYUWANGI - UNESCO telah resmi menetapkan Gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 15 Desember 2021.
Penetapan itu berdasarkan hasil sidang UNESCO sesi ke-16 Intergovermermental Committe for the Safeguarding of the Intengible Culutural Heritage yang dilakukan kemarin di Paris, Perancis.
"Inskripsi Gamelan diajukan nominasi oleh Indonesia sejak 2019, menjadi warisan budaya ke 12 Indonesia yang diakui oleh UNESCO," kata Duta Besar LBBP RI untuk Prancis, Andora, Manako/Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Mohamad Oemar sebagaimana dikutip dari ANTARA pada Kamis, 16 Desember 2021.
Baca Juga: 2 Peristiwa Duka Selimuti Tanah Air, Politisi Senior PPP Meninggal hingga Gempa di NTT
Seperti yang diketahui sebelumnya, Indonesia telah punya keris, wayang, batin, pendidikan membatik, angklunh, Tari Saman, Noken, Tiga genre Tari Bali, Pinisi Pencak Silat, dan Pantun.
Upaya pelestarian alat musik tradisional itu dilakukan oleh berbagai pihak sejak lama. Seperti halnya, Kemendikbudtistek yang bantu oenyediaan Gamelan di berbagai sanggat sejak tahun 2012.
Tak hanya itu, pemerintah daerah juga turut serta aktif mendukung pelestarian warisan budaya tersebut melalui program seperti kompetisi, festival Gamelan, Gamelan masuk sekolah, pertumjukan, pawai.
Baca Juga: Perjalanan Hidup dan Kekayaan Alm Haji Lulung, Seorang Pemulung Menjadi Politisi Super Tajir
Gamelan diduga sudah ada di Jawa sejak 404 Masehi. Hal ini dilihat dari adanya penggambaran masa lalu di relief Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Alat musik Gamelan sering ditemui di banyak daerah di Indonesia, misalnya Bali, Madura, Lombok. Namun secara umum, istilah Gamelan Jawa mengacu pada Gamelan di Jawa Tengah.
