Kepala Desa Gendoh Didik Darmadi, Berikan Konfirmasi Perihal Gubuk Reyot Sunarto

- 11 April 2022, 18:12 WIB
Kepala Desa Gendoh, Didik Darmadi memberikan konfirmasi terkait gubuk reyot milik Sunarto yang sedang dalam proses bedah rumah.
Kepala Desa Gendoh, Didik Darmadi memberikan konfirmasi terkait gubuk reyot milik Sunarto yang sedang dalam proses bedah rumah. /Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI - Kepala Desa Gendoh, Didik Darmadi memberikan tanggapan terkait bedah rumah gubuk reyot Sunarto warga Dusun Genitri, Gendoh, Sempu, Banyuwangi.

Laki-laki yang akrab disapa Didik memberikan konfirmasi terkait proses bedah rumah gubuk reyot Sunarto yang sudah tidak layak huni.

Satu hari sebelumya, gubuk reyot Sunarto ramai diperbincangkan publik hingga mendapatkan tanggapan dari Bupati Banyuwangi.

Baca Juga: Gunakan Dana Bedah Rumah, Gubuk Reyot Milik Sunarto Akan Dibangun Kembali

Menurut Didik, hal itu didasarkan atas miss komunikasi dengan pihak pemerintah desa setempat, sehingga menimbulkan kegaduhan.

"Sebelumnya teman-teman media itu tidak ada komunikasi dengan kita, jadi baru tau langsung diunggah sehingga timbul kegaduhan," jelasnya saat diwawancarai pewarta Ringtimes pada Senin, 11 April 2022.

Namun, saat ini pihaknya telah melakukan pembongkaran terhadap rumah Sunarto, pagi tadi didampingi Camat Sempu, Yopi Bayu Irawan.

Baca Juga: Empat Tuntutan Kelompok Mahasiswa Cipayung Diterima DPRD Banyuwangi

Yopi memerintahkan dengan tegas agar langsung dilakukan pembongkaran dan pembangunan rumah di sebelah gubuk milik Sunarto.

Sedangkan dana yang dialokasikan untuk pembangunan yaitu menggunakan uang program bedah rumah.

Anggaran yang dikeluarkan sekitar Rp15-18 juta dan estimasi waktu pengerjaan selama tiga minggu maksimal.

"Kami gunakan dana desa, yang khusus program bedah rumah, nanti anggaran yang dikeluarkan sekitar Rp15-18 juta," tuturnya.

Baca Juga: MWC NU Banyuwangi Ikut Ramaikan Ramadhan Adakan Pasar Takjil di Banyuwangi

Selain mempercepat pembangunan, Didik berharap dengan mempersingkat waktu pembangunan mereka juga dapat meminimalisir anggaran yang dikeluarkan.

Terpisah, Didik menjelaskan, bahwa Sunarto merupakan warga yang telah lama merantau keluar daerah.

Hingga tahun 2020 lalu pandemi menyerang ibu pertiwi, sehingga membuat Sunarto harus kembali ke kampung halaman.

Selepas pulang dari perantauan, Sunarto sempat tinggal dengan orangtuanya namun tidak betah, hingga dia memutuskan untuk memilih hidup secara mandiri di gubuk tepi sawah.

Baca Juga: Taman Gandrung Terakota Banyuwangi, Wisata Patung Terakotanya Indonesia Seperti yang Ada di Tiongkok

"Sebenarnya yang harus kita pahami adalah latar belakang orang itu, dari mana, kenapa, sampai kapan," imbuhnya.

Saat kembali ke kampung halamannya pihak Didik juga menuturkan bahwa Sunarto tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk(KTP), hingga membuat dirinya tidak terdeteksi oleh pihak desa setempat.

"Pas awal sampe disini dia ngga punya KTP, hingga awal tahun 2021 kami buatkan dan kami data,"ujarnya.

Ditambah dengan kepemilikan tanah yang belum jelas, sehingga membuat pihak desa berinisiatif membangunkan rumah untuk Sunarto.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah