Lebaran NU 2022 Kemungkinan Akan Sama dengan Muhammadiyah, Simak Penjelasannya

- 27 April 2022, 16:05 WIB
Ilustrasi teropong hilal Lebaran NU 2022
Ilustrasi teropong hilal Lebaran NU 2022 /Dok Kemenag

RINGTIMES BANYUWANGI - Ramadhan sudah melewati 25 hari kemenang telah mempersiapkan memantau hilal untuk melihat kapan Lebaran NU 2022. 

Berbeda dengan NU, Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang telah menetapkan Lebaran 2022 yang akan jatuh pada Senin, 2 Mei 2022. 

Kemenag masih belum menentukan Lebaran NU 2022 sampai saat ini karena masih menunggu sidang Isbat. 

Baca Juga: Hitung Mundur Lebaran 2022, Berikut Jadwal Idul Fitri Menurut NU, Pemerintah, dan Muhammadiyah

Menurut kabar Lebaran NU 2022 akan sama dengan muhamadiyah yang jatuh pada Senin 2 Mei 2022. 

Dikutip Ringtimes Banyuwangi dari Pikiran Rakyat dengan judul Lebaran 2022 Versi Pemerintah dan Muhammadiyah Kemungkinan Sama.

Keputusan itu didasarkan pada hasil kajian yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid yang disampaikan Sekretaris PP Muhammadiyah, Agung Danarto, pada Senin, 25 April 2022.

Baca Juga: Lebaran 2022 Tinggal Menghitung Hari, Berikut Jadwal Idul Fitri Menurut NU hingga Muhammadiyah

Agung Danarto mengimbau rangkaian perayaan ibadah Idul Fitri 1443 H dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

"Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengimbau agar Sholat Idul Fitri dan segenap rangkaiannya seperti takbiran, pelaksanaan zakat fitrah, dan lain sebagainya, dapat diselenggarakan dengan khusyuk dan saksama,” ujarnya.

Di sisi lain, Kementerian Agama baru akan menetapkan 1 Syawal 1443 H melalui Sidang Isbat yang rencananya akan digelar pada Minggu, 1 Mei 2022.

Kemenag telah melakukan pengamatan hilal di 99 lokasi di seluruh Indonesia.

Baca Juga: MWC NU Banyuwangi Ikut Ramaikan Ramadhan Adakan Pasar Takjil di Banyuwangi

Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menyatakan bahwa secara hisab, posisi hilal di Indonesia saat Sidang Isbat digelar sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

Baca Juga: Muslimat NU Blimbingsari Banyuwangi Dilatih Ilmu Manajemen dan Administrasi, Tak Lupa Diingatkan Soal Gadget

Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022, tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat,” ujar Kamaruddin dikutip Pikiran-rakyat.com dari laman resmi Kemenag, Selasa 26 April 2022.

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," sebutnya lagi.

Kamaruddin mengatakan, rukyat dilakukan untuk mengonfirmasi tinggi hilal berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

"Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam Sidang Isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," ujarnya.***(Boy Darmawan/PikiranRakyat.com)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah