Indonesia Beruntung Tak Jadi Beli Su-35 Milik Rusia, Bisa Terancam Sanksi CAATSA dari AS

- 8 Mei 2022, 18:30 WIB
Beruntung Indonesia tidak melanjutkan transaksi pembelian Su-35 dari Rusia. Jika berlanjut makan ancaman sansi CAATSA dari AS telah menanti.
Beruntung Indonesia tidak melanjutkan transaksi pembelian Su-35 dari Rusia. Jika berlanjut makan ancaman sansi CAATSA dari AS telah menanti. /PIXABAY/Rohitvarma/

RINGTIMES BANYUWANGI - Awalnya Indonesia sempat akan membeli Su-35 buatan Rusia namun hal tersebut tidak jadi. 

Apabila Indonesia benar-benar membeli Su-35 dari Rusia maka siap-siap untuk menerima sanksi CAATSA dari AS.

Beberapa negara yang berminat mengakuisisi Su-35 adalah Vietnam dan India. Akibat hal tersebut, dua negara itu akhirnya mendapat ancaman dari AS.

Nampaknya AS memang serius untuk membuat Rusia bangkrut dengan menggagalkan transaksi senjata dari negara tersebut. 

Indonesia sendiri juga terancam terkena sanksi CAATSA dari AS jika melanjutkan transaksi Su-35. 

Baca Juga: Indonesia Kuatkan Pertahanan Militer di Wilayah Natuna Utara, China Menolak Keputusan Pengadilan Internasional

Dikutip RingtimesBanyuwangi.com dari ZonaJakarta.com yang berjudul: Untung Su-35 Tak Dibeli Indonesia, Vietnam Ketiban Sial Terpaksa Buang Alutsista Rusia

Semua negara diharuskan membeli senjata buatan Amerika Serikat, bukan dari sumber lain, itu yang diinginkan Washington.

Jika masih membeli senjata Rusia maka akan dijatuhi sanksi CAATSA oleh Amerika Serikat.

Walhasil negara-negara yang memakai sistem persenjataan Rusia ketar-ketir mengetahui hal ini.

Apalagi suplai suku cadang dan lain sebagainya dari Rusia bisa dimasukkan ke dalam ancaman CAATSA.

Salah satu negara yang kena efek dari adanya CAATSA ialah India. India seperti diketahui mempunyai beragam alutsista buatan Rusia.

Baca Juga: Militer China Berhasil Kembangkan Jet Tempur Siluman, Teknologi Deteksi Jarak Jauh

Mulai dari kapal perang, jet tempur, kapal selam, helikopter hingga pesawat angkut berasal dari Rusia.

Sedangkan India juga memakai alutsista dari Amerika Serikat. Jika dipersenkan mungkin alutsista Rusia sebanyak 70 persen. Sedangkan AS cuma kebagian 30 persennya.

Untuk itulah Amerika Serikat ingin meraup 70 persen sistem senjata India yang dikuasai oleh Rusia.

Vietnam juga menjadi negara yang ketiban sial akibat tansaksinya dengan Rusia. Pasalnya negara tersebut menggunakan banyak alutsista dari Rusia.

Dikutip dari SIPRI, sejak tahun 2000, Rusia berhasil menjual senjata buatannya ke Vietnam senila 247 juta dolar AS.

Kemudian masih ada Myanmar dan Thailand yang juga membeli alutsista Rusia.

Baca Juga: Militer China Semakin Maju dengan Rudal Buatan Sendiri, Indonesia Jadi Salah Satu Pemiliknya

AS sendiri membidik Vietnam agar segera melepas sistem persenjataan Rusia dan beralih kepadanya.

Tentu AS akan menawarkan paket alutsista menarik bagi Vietnam asalkan batalkan semua pembelian alutsista dari Rusia.

Juga bantuan militer sekalian diplomatik dalam menghadapi China.

Mengejutkannya, Vietnam malah berminat mengganti alutsistanya dengan buatan AS.

Namun semuanya tak akan mudah bagi Vietnam dalam menjalani hal ini.

"Itu tidak akan mudah. Pada umumnya, senjata Rusia dipandang lebih terjangkau. Terlebih banyak pejabat militer senior Vietnam dilatih di Uni Soviet dan Rusia, jadi mereka tetap akan berhubungan dekat," jelas La Hong Hiep, seorang pejabat senior di Program Studi Vietnam di ISEAS-Yusof Ishak Institute.

Baca Juga: Alasan Militer Indonesia Tak Jadi Beli Su-35, Ada Ancaman Serius Dari Amerika Serikat

Jika mau melepaskan diri dari senjata Rusia, setidaknya Vietnam harus mempersiapkan anggaran sangat besar.

"Ini masalah kompatibilitas. Vietnam mungkin akan melepaskan diri dari peralatan militer Rusia secara bertahap," jelasnya.

Untung Indonesia tak jadi membeli Su-35 di mana Vietnam dan India berminat mengakuisisinya dan langsung diancam oleh AS.*** (Beryl Santoso/ZonaJakarta.com)

Editor: Shadinta Aulia Sanjaya

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah