Militer Indonesia Urungkan Niat Membeli Su-35 dari Rusia, Rahasia Negara-Negara ASEAN Terungkap

- 10 Mei 2022, 11:50 WIB
Indonesia mengurungkan niat dalam pembelian Su-35 dari Rusia. Namun ternyata tabir besar rahasia negara-negara ASEAN terungkap.
Indonesia mengurungkan niat dalam pembelian Su-35 dari Rusia. Namun ternyata tabir besar rahasia negara-negara ASEAN terungkap. /Pixabay/WikiImages/

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Indonesia telah memulai perundingan untuk membeli jet tempur Su-35 dari Rusia sejak tahun 2017 silam guna memperkuat militer. 

Semua proses transaksi antara pembelian alutsista militer tersebut telah dilalui oleh Indonesia dan Rusia. 

Jet tempur Su-35 bukan lagi menjadi wacana guna memperkokoh militer udara Indonesia. Namun siapa sangka Amerika Serikat (AS) malah mengeluarkan beragam aturan yang membuat dilema. 

Baca Juga: 5 Rudal Terhebat dan Murah Meriah Milik Rusia, Senjata Militer Berkekuatan Tinggi

AS mengeluarkan sebuah sanksi CAATSA bagi negara mana saja yang ingin membeli senjata dari Rusia. 

Adanya peraturan tersebut awalnya tidak menggoyahkan Indonesia. Namun akhirnya pembelian jet tempur Su-35 tersebut dibatalkan oleh Indonesia. 

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di ZonaJakarta.com dengan judul: Kegagalan Indonesia Beli Jet Tempur Su-35 Menguak Tabir Besar Hubungan Terselubung Rusia dengan ASEAN

Dalam klasifikasi yang disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, anggaran menjadi sebab utama pembatalan tersebut.

Baca Juga: Militer Vietnam: Senjata Rusia Lebih Terjangkau, Hubungan Dekat Tetap Terjalin

"Sukhoi Su-35 dengan berat hati ya, kita harus meninggalkan perencanaan itu. Karena kan kembali lagi dari awal kita sebutkan bahwa pembangunan kekuatan udara sangat bergantung dari anggaran," kata Fadjar dikutip dari Antara.

Meski sudah ditekankan berkali-kali karena anggaran, nyatanya alasan tersembunyi di balik pembatalan pembelian Su-35 ternyata lebih besar.

Aturan CAATSA Amerika Serikat makin lama makin membelit negara-negara di dunia, terlebih yang berada di kawasan Asia tenggara.

Baca Juga: Militer China Berhasil Kembangkan Jet Tempur Siluman, Teknologi Deteksi Jarak Jauh

Pasalnya, AS menemukan bahwa negara-negara di Asia Tenggara atau di kawasan ASEAN merupakan pembeli utama senjata-senjata Rusia.

Melihat itu terjadi di depan matanya, AS tidak mau tinggal diam.

Kecemburuan yang dirasakan AS akhirnya menguak berbagai hubungan yang selama ini terselubung antara negara-negara Asia Tenggara dengan Rusia.

Pesona senjata Rusia tidak hanya membius Indonesia, negara-negara lain di ASEAN ternyata sudah sejak lama menjadikan Rusia sebagai pemasok utama senjata pertahanan mereka.

Menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Rusia adalah pemasok senjata terkemuka di Asia Tenggara dan telah menjual peralatan pertahanan senilai sekitar $10,7 miliar (€9,75 miliar) ke kawasan itu antara tahun 2000 dan 2019.

Baca Juga: Militer China Semakin Maju dengan Rudal Buatan Sendiri, Indonesia Jadi Salah Satu Pemiliknya

Sebagian besar jumlah itu berasal dari Vietnam.

Hampir 80% peralatan militer Vietnam telah disediakan oleh Rusia sejak tahun 2000.

Masih menurut SIPRI, antara tahun 2005 dan 2021, Rusia telah menjual senjata senilai $247 juta ke Myanmar, senilai $105 juta ke Laos, dan senilai $47 juta ke Thailand.

Peneliti Asia Tenggara di Australian National University, Hunter Marston, mengatakan beberapa perangkat keras dari Rusia kemungkinan besar masih akan tiba di negara-negara ASEAN seperti Myanmar dan lainnya.*** (Maharani Dewi/ZonaaJakarta.com)

 

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah