Masyarakat Antusias Membeli Kembang Dharmo di Acara Seblang Olehsari, Harapkan Budaya Banyuwangi Semakin Maju

- 12 Mei 2022, 09:40 WIB
Masyarakat antusias untuk membeli Kembang Dharmo dalam acara Seblang Olehsari dengan harapan budaya Banyuwangi semakin maju.
Masyarakat antusias untuk membeli Kembang Dharmo dalam acara Seblang Olehsari dengan harapan budaya Banyuwangi semakin maju. /Galih Ferdiansyah/Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI - Tradisi adat Seblang Olehsari kembali digelar usai 2 tahun sempat tertunda karena pandemi.

Acara tersebut diselenggarakan selama tujuh hari, mulai dari 6 Mei 2022 hingga 12 Mei 2022. Biasanya Seblang Olehsari dimulai sejak 3 Syahwal.

Tradisi ini pun diwariskan secara turun temurun dari leluhur kepada generasi penerusnya.

Baca Juga: Wabup Sugirah Ikut Tundikan di Ritual Adat Seblang Olehsari

Dalam Seblang Olehsari, seseorang yang telah terpilih secara spiritual akan menari dalam keadaan tak sadarkan diri.

Hal tersebut karena ia dirasuki oleh roh halus leluhur seblang.

Menariknya, hampir semua hal dalam acara Seblang Olehsari ini sesuai petunjuk dari roh halus tersebut.

Mulai dari penentuan tanggal acara hingga pemilihan si penari, sinden, dan hal-hal lainnya.

Baca Juga: Mengenal Seblang Olehsari Part 2, Tradisi Lungsuran, Kembang Dharmo, dan Tundikan

Hal tersebut disampaikan oleh Sunaryo (42) selalu keturunan asli leluhur seblang.

"Jadi hampir semua hal yang berkaitan dengan Seblang Olehsari ini harus sesuai dengan petunjuk leluhur, misalnya pemilihan penari, sinden, pendamping penari, dan lain-lain," ujar Sunaryo pada pewarta Ringtimes Banyuwangi Sabtu, 7 Mei 2022.

Menariknya dalam pelaksanaan Seblang Olehsari ini terdapat tradisi unik yakni Kembang Dharmo.

Kembang Dharmo ini merupakan kuntum bunga kenanga yang ditancapkan pada bilah bambu.

Tradisi tersebut dilakukan di tengah-tengah acara, si penari akan mengitari panggung dengan membawa sejumlah Kembang Dharmo.

Baca Juga: Mengenal Seblang Olehsari, Tarian Magis Khas Banyuwangi Sebagai Bentuk Syukur Masyarakat dan Bersih Desa

Ia akan berhenti di sejumlah titik penonton dan menjual bunga-bunga tersebut.

Sunaryo menjelaskan, makna dari membeli Kembang Dharmo tersebut yakni tergantung dari keyakinan para pembeli masing-masing.

Misalnya, lantaran membeli Kembang Dharmomaka dagangannya akan laris, atau semacamnya.

Jika niat kita baik saat membeli Kembang Dharmo, kemungkinan hajat kita akan terwujud. Hal tersebut yang diyakini oleh masyarakat setempat.

Baca Juga: Kisah Darminto, Pria Asal Madiun yang Rela Jauh-jauh ke Banyuwangi Demi Nonton Seblang Olehsari

Kendati demikian, hal tersebut tak boleh terlalu dipercayai, karena segala hal di dunia ini sudah diatur oleh Sang Pencipta.

"Tergantung keyakinan masing-masing, misalnya saya membeli Kembang Dharmo supaya dagangan saya laris, tapi hanya lantaran, dan tidak boleh terlalu mempercayainya, karena segala urusan di dunia ini sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa," ujar Sunaryo.

Kembang Dharmo tersebut dijual dengan harga Rp10.000 mendapat 3 buah.

Masyarakat pun antusias mengikuti tradisi tersebut dengan membeli Kembang Dharmo.

Bunga (66) yang merupakan warga Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, mengatakan, bahwa akan menggunakan Kembang Dharmo tersebut untuk dimasukkan ke dalam air lalu meminumnya.

Baca Juga: Wisatawan Antusias Saksikan Ritual Adat Tari Seblang Olehsari Banyuwangi

Hal tersebut dilakukan dipercaya dapat menyembuhkan orang yang sakit.

"Kembang Dharmo ini nanti akan saya masukkan ke dalam air, lalu airnya diminum, biasanya untuk orang sakit agar lekas sembuh," ujar Bunga pada pewarta Ringtimes Banyuwangi Rabu, 11 Mei 2022.

Salah satu penonton lainnya yang membeli Kembang Dharmo, Sinta (20) berharap tradisi adat Banyuwangi semakin maju.

"Hajatnya semoga adat di Banyuwangi ini semakin naik, biar terus lestari," pungkasnya.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah