Sebab Pandemi, Rohimah Pecah Telor dari Indahnya Bunga Anggrek

- 18 Juli 2022, 07:10 WIB
Karena Pandemi melanda, Rohimah harus berpikir ulang untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sempat terancam akibat beberapa usahnya mati suri.
Karena Pandemi melanda, Rohimah harus berpikir ulang untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sempat terancam akibat beberapa usahnya mati suri. /Tangkapan Kamera Ponsel Reporter Lapangan Ringtimes Banyuwangi/

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Putusan yang menyayat hati bagi Rohimah sesaat setelah pandemi Covid-19 dinyatakan merebak di Indonesia. Bagi seorang yang memiliki usaha agen travel di Banyuwangi, Jawa Timur, PPKM bagaikan musuh yang menghadang dari depan dan siap melahap seluruh karya yang telah dirintisnya sejak lama.

Biasanya Rohimah bisa mendapatkan omset Rp300 juta per bulannya, kini usaha tersebut hanya angin lalu yang pernah menghibur dirinya dan membantu ekonomi keluarganya. "Dulu saya punya agen travel besar tapi sekarang Seperti mati suri gara-gara pandemi," kata Rohimah.

Namun sebagai seorang yang memiliki pemikiran tajam, Rohimah tidak berhenti untuk berkarya serta berinovasi meskipun dalam keadaan yang cukup membuat semua orang terpontang-panting.

Baca Juga: Kembangkan Bakat Bermusik Milenial, Banyuwangi Gelar Festival Band Pelajar

Melalui hobinya Rohimah berhasil menciptakan sebuah ruang edukasi anggrek dalam balutan Raung Orchid yang sekaligus dapat memperbaiki kondisi ekonominya selama pandemi Covid-19.

Kegigihannya tersebut nampak hingga saat ini ketika Raung Orchid kebun serta ruang edukasi Anggrek berkembang lebih besar dan memiliki jangkauan yang luas.

"Selain berjualan anggrek kami juga mengajarkan kepada mereka bagaimana cara memindah anggrek dari satu media tanam ke media tanam yang lain, jadi tidak hanya menjual tapi kami juga memberikan edukasi, setiap bulan kami juga mengadakan pelatihan dan itu gratis tanpa dipungut biaya," jelasnya.

Baca Juga: Hari Kedua Kejurnas Indonesia National Championship 2022, Bupati Ipuk Lepas Pembalap di Nomor Criterium

Berbagai macam Anggrek telah dibudidayakan di Raung Orchid milik keluarga Rohimah yang terletak di Pucangsari, Jambewangi, Sempu, Banyuwangi. Tidak sekedar berbudidaya tetapi Rohimah sudah mampu menyuburkan kembali tanaman anggrek yang hampir mati.

Dengan dibantu para pekerja, Rohimah mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar ketika banyak dari mereka yang telah di PHK akibat pandemi.

Karena dirasa memiliki musim yang cocok untuk pertumbuhan Anggrek maka dibuatlah Raung Orchid di jambewangi sekaligus tempat tinggal orang tua dari suami Rohimah. 

Disamping itu, juga karena lahan luas yang dimiliki belom sempat digunakan dengan baik. Setiap satu minggu sekali Rohimah akan mengunjungi kebun anggreknya untuk memastikan semua tanamannya terawat dengan baik dan tumbuh subur.

Baca Juga: Bupati Banyuwangi Berangkatkan Pebalap Kejurnas Balap Sepeda Indonesian National Championship 2022 Hari Kedua

Tidak sendiri Rohimah juga dibantu sang adik ipar yang bernama Masrur Said sekaligus petani Anggrek.

Sampai saat ini, Rohimah beserta keluarga sedang dalam proses perencanaan pembuatan museum Anggrek yang tujuannya untuk menyimpan spesies anggrek yang dianggap langka.

"Kami menyediakan lahan untuk membuat museum Anggrek karena ada beberapa anggrek yang dianggap langka seperti Anggrek Kalimantan, Anggrek hitam, Anggrek Tebu dan banyaklah," lebih jelasnya.***

Editor: Rika Wulandari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x