Semarakkan Bulan Kemerdekaan, Banyuwangi Gelar Festival Mural Bertema Ijen Geopark

- 4 Agustus 2022, 11:15 WIB
Dalam rangka menyemarakkan Bulan Kemerdekaan, Banyuwangi menggelar Festival Mural bertema Ijen Geopark.
Dalam rangka menyemarakkan Bulan Kemerdekaan, Banyuwangi menggelar Festival Mural bertema Ijen Geopark. /Dok. Pemkab Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI – Agustus yang merupakan bulan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia kerap diisi dengan berbagai ajang lomba.

Kali ini, Banyuwangi gelar Village Mural Festival dengan tema Banyuwangi Rebound dan Ijen Geopark.

Festival berbasis kompetisi ini, bakal diikuti 30 desa atau kelurahan perwakilan kecamatan se Banyuwangi.

Baca Juga: Hari Belanja Tanggal 'Cantik', Puluhan Ribu ASN Banyuwangi Borong Pangan Bergizi untuk Anak Stunting

“Festival ini sebagai apresiasi bagi para pegiat mural di Banyuwangi. Sekaligus memberikan ruang berekspresi bagi masyarakat lewat karya seni mural,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka lomba tersebut di di areal Fish Market, Kelurahan Kampung Mandar, Banyuwangi, Senin petang (3 Agustus 2022).

Mural atau kreasi menggambar di tembok itu, biasanya dipenuhi dengan aneka coretan vandalistik yang tak jarang merusak estetika ruang publik. Sehingga, energi dan potensi kreatif tersebut, haruslah diarahkan ke hal yang positif.

"Dalam lomba kali ini, ada tema yang diambil. Yakni, Banyuwangi Rebound dan Ijen Geopark. Harapannya, konten mural yang akan mereka buat bisa menjadi sarana edukasi sekaligus menjadi sarana untuk menyampaikan pesan positif," papar Ipuk.

Baca Juga: Percepat Penanganan PMK, Banyuwangi Genjot Vaksinasi Tahap II dan Perluas Cakupan Vaksinasi Hewan Ternak

Proses kreatif pembuatan mural sendiri akan berlangsung hingga 31 Agustus mendatang. Peserta diberikan kebebasan untuk mengekspresikan ide dan kreativitasnya asalkan berkesuaian dengan tema yang ditentukan.

Lokasinya pun bisa di berbagai tempat publik. Seperti di pinggir jalan, pemukiman, tempat pembuangan sampah, dan sebagainya.

“Kita akan menyaksikan wajah baru dari tempat-tempat yang sebelumnya dipandang kurang menarik, kemudian dipercantik dengan berbagai lukisan mural,” harap Ipuk.

Baca Juga: Keboan Aliyan Banyuwangi, Tradisi Agraria saat Warga Berubah Menjadi 'Kerbau'

Dalam pembukaan yang digelar secara hybrid tersebut, Bupati Ipuk juga sempat menyapa sejumlah camat untuk menyaksikan kesiapan masing-masing kecamatan.

Di antaranya, di Kecamatan Muncar di mana calon kampung mural di kecamatan ini berlokasi di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS).

“Ini akan merubah wajah TPS yang semula diasumsikan kumuh, menarik,” ujar Ipuk.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, A. Faisol, menjelaskan festival ini diikuti 30 tim dari 25 kecamatan se-Banyuwangi.

Setiap kecamatan minimal memilih satu lokasi yang akan dijadikan lokasi kampung mural. Kemudian dilakukan penilaian oleh para juri.

“Kriteria penilaiannya meliputi, kombinasi warna, kesesuaian dengan tema, dimensi, artistik, dan keasrian," ujarnya.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah