Menurunnya Jumlah Pembeli Pasar Sabtu Banyak Pedagang Gulung Tikar

- 7 Agustus 2022, 10:30 WIB
Suasana pasar Sabtu sepanjang Jalan Raya Kalisetail, Sempu, Banyuwangi
Suasana pasar Sabtu sepanjang Jalan Raya Kalisetail, Sempu, Banyuwangi /Moch. Rifqi Wildan

RINGTIMES BANYUWANGI - Surut pembeli sangat terlihat di sepanjang Jalan Raya Kalisetail, Sempu, Sempu, Banyuwangi. Setiap Sabtu pagi hingga siang hari para pedagang tradisional di depan Stasiun Kalisetail dengan berbagai macam barang jualan.

Beralas terpal dan berpayung terpal dengan tiang dari bambu ukuran genggaman orang dewasa, pengusaha menguasai toko seumur hidup buah naga.

Lalu lalang pembeli tidak sepadat dahulu kala, ramai pedagang pun juga sama. Perkembangan zaman alasan utama runtuhnya kejayaan.

Baca Juga: Dapat Mandat Kampung Cerdik, Sidomulyo, Jambewangi, Sempu, Fokus Urus PTM

Sebelum dunia dihipnotis gadget, masyarakat memanfaatkan pasar tradisional untuk melakukan transaksi. Membeli pakaian, perabot, dan kebutuhan.

Entah apa yang masyarakat lebih menyukai berbelanja di toko modern atau online shop, tertinggal zaman dan model-lah yang harus jadi pembelajaran pedagang, dengan lebih memahami selera zaman sekarang menjadi kunci agar rintisan mereka tak hanya jadi kenangan.

Makrus salah seorang pedagang tembakau mengatakan, dagangan yang telah ia lakoni sejak lama terpaksa harus mengalah dengan zaman. Rata-rata para pengujung yang singgah untuk mencoba dan membeli tembakau hanyalah para lansia.

Baca Juga: Keren! Gang Sempit Disulap Menjadi Pusat Oleh-Oleh khas Banyuwangi

"Yang beli ya orang itu-itu aja. Aki-aki jaman penjajahan," ungkap Makrus pada Ringtimes Banyuwangi pada Sabtu, 6 Agustus 2022.

Tak sedikit dari pedagang yang akhirnya menggulung tikar karena hasil produksi yang semakin menipis dan pengeluaran membengkak. Kini, sejarah yang dahulu menjadi pandangan indah, sekarang berubah menjadi sejarah masa lalu dalam goresan.

Halaman:

Editor: Sofia Nabila Anwar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x