Nyepi dan Ramadan Berdekatan, PHDI Kecamatan Banyuwangi Serukan Toleransi

- 19 Maret 2023, 18:49 WIB
Upacara Melasti di Pantai Marina Boom berjalan dengan khidmat
Upacara Melasti di Pantai Marina Boom berjalan dengan khidmat /Fitri Anggiawati/Ringtimes/

RINGTIMES BANYUWANGI- Umat Hindu dan Umat Islam memiliki momentum unik yang terjadi pada bulan Maret 2023.

Yaitu Hari Raya Nyepi dan bulan Ramadan yang diperingati dalam waktu yang hampir berdekatan, di mana Nyepi jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023, sementara Ramadan diperkirakan mulai pada Kamis, 23 Maret 2023.

“Sama-sama kita saling menghormati, saling toleransi,” kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kecamatan Banyuwangi pada Minggu, 19 Maret 2023.

Ia mengharap umat Hindu dan umat Islam Banyuwangi terus saling menjaga silaturahmi dengan baik.

Baca Juga: Buntut Kecelakaan di Licin, Dishub Banyuwangi Upayakan Tambah Fasilitas Keselamatan

Secara terpisah, sekretaris PHDI Kecamatan Banyuwangi I Wayan Mustika memuji jalinan silaturahmi Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama bersama pecalang setempat.

Disebutnya, banser dan pecalang bersama-sama menjaga keamanan dan keamanan wilayah sehingga terjadi harmonisasi yang baik di Banyuwangi.

Untuk diketahui, rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023 telah diawali dengan upacara Melasti yang digelar di Pantai Marina Boom Banyuwangi pada Minggu, 19 Maret 2023.

Upacara Melasti adalah upacara pensucian diri untuk menyambut Hari Raya Nyepi oleh seluruh umat Hindu, yang dilaksanakan di pinggir pantai dengan tujuan mensucikan diri dari segala perbuatan buruk pada masa lalu.

Baca Juga: Persiapan Mencapai 70 Persen, Pusat Kuliner Ramadan Tukangkayu Banyuwangi Siap Digelar

Setelah gelaran Melasti, rangkaian dilanjutkan dengan Tawur Kesanga atau Mecaru yang biasanya dilaksanakan H-1 sebelum perayaan Nyepi.

Tawur Agung Kesanga adalah termasuk upacara yang dilangsungkan umat dengan tujuan membuat kesejahteraan alam lingkungan.

Filosofi Tawur adalah agar kita selalu ingat akan posisi dan jati diri kita, dan agar kita selalu menjaga keseimbangan dengan Tuhan, sesama manusia dan alam lingkungan, seperti yang dilansir dari situs bali.kemenag.com.

Dalam perayaan Hari Raya Nyepi, umat Hindu diminta untuk melaksanakan Catur Brata Penyepian atau empat pantangan, diantaranya adalah amati lelungan, yaitu tidak bepergian, meskipun sejengkal dari rumah.

Kemudian amati geni dengan tidak menyalakan api, termasuk lampu rumah.

Hal ketiga adalah amati lelanguan, yaitu tidak bersenang-senang diantaranya mendengarkan musik atau bahkan memainkan telepon genggam.

Terakhir adalah amati karya, yaitu umat dilarang bekerja selama Hari Raya Nyepi.

“Dipersilakan menganggur dalam 24 jam, tapi melakukan introspeksi diri. Wajib,” ungkap Wayan.***

 

 

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x