Makin Puas Nostalgia, Banyuwangi Jaman Bengen Digelar Seminggu

- 14 Juni 2023, 13:47 WIB
Pecinta akik menyerbu stand akik di event Banyuwangi Jaman Bengen.
Pecinta akik menyerbu stand akik di event Banyuwangi Jaman Bengen. /Fitri Anggiawati/Ringtimes/

RINGTIMES BANYUWANGI- Festival Banyuwangi Jaman Bengen yang menampilkan koleksi lawas tempo dulu, yang biasanya digelar hanya tiga hari, kini digelar selama seminggu. 

Kegiatan tersebut berlangsung mulai Minggu, 11 Juni 2023 dan direncanakan akan berakhir pada Sabtu, 17 Juni 2023 mendatang. 

Bahkan waktu penyelanggaraan tujuh hari pun masih dirasa kurang, seperti yang diungkapkan Plh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi Choliqul Ridha pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Juga: Bahas Penanganan Stunting dan Kemiskinan, BKKBN dari 16 Provinsi Workshop di Banyuwangi

"Teman-teman dari komunitas akik minta tambah lagi (hari penyelenggaraan), akan mendatangkan dari apa komunitas dari luar daerah," katanya. 

Ridha mengatakan, kegiatan Banyuwangi Jaman Bengen merupakan sebuah kegiatan yang mengedukasi. 

Banyak barang lawas nan lengkap yang ditampilkan, sehingga dapat menambah wawasan, khususnya pengunjung muda. 

"Tahun ini lengkap dan lebih tertata rapi. Insya allah kegiatannya pun juga tiap pukul 9 pagi," lanjutnya. 

Selain itu, kegiatan yang dihadirkan dalam event tersebut antara lain lelang barang-barang kuno, serta penjelasan lebih dalam mengenai geopark ijen yang baru-baru ini diresmikan sebagai UNESCO global geopark. 

Untuk memaksimalkan kegiatan, selama satu minggu penyelenggarakan event yang masuk agenda B-Fest tersebut, Disbudpar Banyuwangi akan mengundang siswa dan mahasiswa untuk datang mengikuti agenda workshop atau seminar yang telah diagendakan.

Setidaknya terdapat 20 stand yang disediakan untuk memamerkan barang-barang lawas yang banyak dipakai masyarakat tempo dulu. 

Baca Juga: Ribuan Siswa di Banyuwangi Antusias Ikuti Seleksi Penari Gandrung Sewu 2023

Selain barang-barang rumah tangga seperti lemari, kursi, atau lampu, pameran juga menampilkan permainan zaman dahulu seperti dakon. 

Foto-foto yang menampilkan gambaran aktivitas tempo dulu serta peristiwa penting turut dipamerkan kepada khalayak umum. 

Begitu pula dengan benda kepurbakalaan dari etnis Mandar, Osing, Jawa dan etnis Madura, seperti keris, akik dan patung juga siap memanjakan indra penglihatan para pengunjung. 

Tak lupa, panitia juga menyediakan 12 stand kuliner bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memperkenalkan produknya dan melakukan aktifitas ekonomi selama event berlangsung.***

Editor: Dian Effendi


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah