Perubahan database pun dilakukan oleh Badan Pangan Nasional bersama Perum BULOG dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dengan menggunakan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemisikan Ekstrem (P3KE) sehingga bantuan diyakini akan lebih tepat sasaran.
“Bantuan pangan beras pada 2024 ini menandai dimulainya penggunaan data P3KE dari Kemenko PMK," katanya.
Menurut Arief, validitasnya cukup kuat sehingga 22 juta KPM yang menjadi penerima bantuan pangan beras tahun ini, benar-benar merupakan kelompok masyarakat yang sangat perlu dibantu. "Kita yakin tahun ini bisa lebih tepat sasaran,” ujarnya.***