Jadi Keynote Speaker Forum Internasional, Bupati Ipuk Paparkan Pembangunan Banyuwangi

- 8 Maret 2024, 09:18 WIB
Bupati Ipuk didapuk menjadi keynote speaker (pembicara kunci) dalam forum internasional yang diselenggarakan oleh World Meteorological Organization (WMO) dan BMKG bertajuk Gender Conference di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/3/2024).
Bupati Ipuk didapuk menjadi keynote speaker (pembicara kunci) dalam forum internasional yang diselenggarakan oleh World Meteorological Organization (WMO) dan BMKG bertajuk Gender Conference di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/3/2024). /Lailatul Khomsiyah/Ringtimes/
 
RINGTIMES BANYUWANGI - Kiprah Bupati Ipuk Fiestiandani dalam memimpin Kabupaten Banyuwangi mendapatkan perhatian internasional.
 
Ia didapuk menjadi keynote speaker (pembicara kunci) dalam forum internasional yang diselenggarakan oleh World Meteorological Organization (WMO) dan BMKG bertajuk Gender Conference di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/3/2024).
 
“Kepemimpinan Bupati Banyuwangi merepresentasikan kesetaraan gender dalam mewujudkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim dan kesataraan gender itu sendiri,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
 
 
Dalam kesempatan itu, Ipuk memaparkan tentang pembangunan Banyuwangi yang menekankan pada suistanibility (keberlanjutan) dan ramah lingkungan.
 
“Kami berupaya keras agar ruang-ruang hijau tetap terjaga. Tidak tergerus secara signifikan oleh pembangunan,” paparnya.
 
Ipuk mengisahkan tentang upaya menjaga kelestarian lingkungan di sekitar Bandara Internasional Banyuwangi.
 
Selain bangunan bandaranya yang menerapkan arsitektur hijau, juga diterapkan Peraturan Daerah yang memproteksi areal persawahan di sekitarnya tetap terjaga. Tidak tergusur oleh pembangunan dan industrialisasi.
 
 
“Atas upaya ini, pada 2022, Bandara Internasional Banyuwangi meraih Aga Khan Award,” terang Ipuk.
 
Selain itu, Ipuk juga memaparkan tentang ketersediaan ruang yang cukup bagi perempuan dalam derap pembangunan.
 
Tidak semata ketersediaan kuota perempuan dalam tiap kesempatan serta pemenuhan akses terhadap fasilitas keperempuanan, tetapi juga memberikan ruang untuk mengemukakan pendapat dan gagasannya dalam pembangunan.
 
 
“Kami rutin menyelenggarakan Rembug Perempuan dan Anak sebagai ruang resmi bagi perempuan menyampaikan usulan-usulan untuk pembangunan di Banyuwangi,"
 
"Termasuk juga keterlibatan perempuan dalam Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) mulai dari tingkat desa hingga kabupaten,” jelasnya.
 
Gender Conference yang dihelat bersamaan dengan “the Third Session of the Commission for Weather, Climate, Water and Related Environmental Services & Applications" (SERCOM-3) itu diikuti oleh 139 peserta dari 94 negara secara hybrid. SERCOM-3 berlangsung pada 4-9 Maret 2024 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x