Anggap Aksi Black Lives Matter Nirguna, Wilfried Zaha Tolak Berlutut Sebelum Kick Off

- 14 Maret 2021, 15:50 WIB
PEMAIN Crystal Palace, Wilfried Zaha disinyalir akan bergabung dengan klub besar.*
PEMAIN Crystal Palace, Wilfried Zaha disinyalir akan bergabung dengan klub besar.* /Instagram Wilfried Zaha/

RINGTIMES BANYUWANGI – Pemandangan berbeda muncul di awal laga antara Crystal Palace vs West Brom di laga lanjutan Liga Inggris musim 2020/2021.

Pada pertandingan yang digelar di Selhurst Park Sabtu Malam 13 Maret 2021 WIB tersebut, diketahui penyerang andalan Crystal Palace, Wilfried Zaha menolak melakukan aksi berlutut sebelum pertandingan dimulai.

Aksi berlutut sebelum kick off memang sebelumnya sudah menjadi tindakan rutin yang dilakukan tim-tim Liga Inggris sebagai bentuk aksi penolakan tindakan “abusive” kepada orang-orang kulit hitam, termasuk para pesepakbola yang kerap mendapatkan tindakan rasisme.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Memberi Solusi Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Mengenal Edgar Badia, Kiper Elche Asal Barcelona yang Kaget Jerseynya Diminta Lionel Messi

Awalnya aksi yang biasa disebut “Black Lives Matter” tersebut merupakan aksi yang terinspirasi dari tindakan seorang pemain American Football yang kemudian ramai lagi setelah adanya kasus yang menimpa George Floyd.

Kasus kematian George Floyd seperti diketahui memang sempat menjadi polemik di Amerika Serikat setelah dirinya meninggal sesaat menjadi korban oleh kepolisian Amerika.

Dalam laga antara Crystal Palace vs West Brom tersebut Wilfried Zaha menolak untuk melakukan aksi tersebut, justru dia kemudian buka suara kenapa dirinya enggan melakukan hal tersebut.

Baca Juga: Mengenal Profil Eric Garcia, Bek Muda Manchester City yang ‘Pulang Kampung’ ke FC Barcelona

Baca Juga: Mantan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu Ditangkap Polisi, Joan Laporta Berikan Tanggapan

Nampaknya Zaha yang juga menjadi andalan Timnas Pantai Gading itu merasa jika hal tersebut merupakan tindakan yang sia-sia karena dianggap hanya aksi rutin sebelum pertandingan saja.

“Saya merasa berlutut baru saja menjadi bagian dari rutinitas sebelum pertandingan dan saat ini tidak masalah apakah kita berlutut atau berdiri, beberapa dari kita masih terus menerima pelecehan,” ujar Zaha seperti dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Bleacher Report pada Minggu, 14 Maret 2021.

Ia menilai harusnya ada tindakan nyata yang ditujukan untuk memberikan edukasi terhadap semua orang terutama anak-anak sekolah di tingkat dasar.

“Kita harus mendorong pendidikan yang lebih baik di sekolah, dan perusahaan media sosial harus mengambil tindakan lebih tegas terhadap orang-orang yang melecehkan orang lain secara online,” tutupnya. ***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Bleacher Report


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x