Karantina Tidak Diperlukan, Karena Virus Corona Tidak Mematikan

23 Mei 2020, 13:50 WIB
Dua dokter yang ada dalam video berjudul /

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Beredar kabar mengenai pernyataan dua dokter asal Amerika Serikat yang menyebut karantina orang sehat untuk memutus penularan virus corona baru tidak tepat, sebab virus tersebut tidak mematikan, justru akan mati sendiri.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Facebook Pipa Zei, pada 3 Mei 2020.

Namun setelah ditelusuri, ternyata informasi tersebut adalah hoaks atau informasi yang menyesatkan.

Baca Juga: Viral, Foto Basuki Tjahaja Purnama Diapit Mesra Dua Perempuan

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs Kominfo, pada Sabtu, 23 Mei 2020, setelah dilakukan penelusuran yang mengarah pada artikel berjudul "YOUTUBE CENSORS VIRAL VIDEO OF DOCTORS CRITICIZING ‘STAY-AT-HOME’ ORDER" yang dimuat situs infowars.com pada 28 April 2020.

Situs infowars.com menyatakan, YouTube telah menyensor video viral di mana dua dokter, yaitu Dr. Dan Erickson and Dr. Artin Massihi, pemilik pusat perawatan darurat di California, mengkritik logika perlunya tinggal di rumah di tengah wabah virus corona

Video itu dihapus karena melanggar persyaratan layanan YouTube.

Baca Juga: Ribuan Orang Jemaah Syattariyah Rayakan Idulfitri 23 Mei 2020

CEO YouTube Susan Wojcicki mengatakan kepada CNN bahwa perusahaan akan melarang konten video yang bertentangan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Penelusuran kemudian dilanjutkan menggunakan Google Search menggunakan kata kunci 'Dr. Dan Erickson and Dr. Artin Massihi'.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Cue the debunking: Two California doctors go viral with dubious COVID test conclusions" dimuat situs mercurynews.com, pada 28 April 2020.

Baca Juga: HEBOH NASA Klaim Adanya Dunia Paralel di Mana Waktu Berjalan Mundur

Dalam situs mercurynews.com, para ahli kesehatan masyarakat dengan cepat menyanggah klaim kedua dokter tersebut.

Penelusuran kemudian dilanjutkan menggunakan Google Search menggunakan kata kunci 'Dr. Dan Erickson and Dr. Artin Massihi'.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Cue the debunking: Two California doctors go viral with dubious COVID test conclusions" dimuat situs mercurynews.com, pada 28 April 2020.

Baca Juga: Jokowi Dikabarkan Siap Pindah Warga Negara?, Berikut Faktanya

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Dokter AS Sebut Karantina Tidak Diperlukan karena Virus Corona Tidak Mematikan, Simak Faktanya

Dalam situs mercurynews.com, para ahli kesehatan masyarakat dengan cepat menyanggah klaim kedua dokter tersebut.

Para ahli menyebut, temuan para dokter tersebut keliru dan penuh dengan kesalahan statistik. Klaim keduanya dianggap contoh dari jenis informasi yang menyesatkan.

Menurut Dr. Carl Bergstrom, ahli biologi dengan spesialisasi dalam pemodelan penyakit menular dari University of Washington mengatakan, kedua dokter seharusnya tidak mengasumsikan bahwa pasien yang mereka tes atau mendatangi lokasi pengujian virus corona, serta mendapatkan perawatan atas gejala-gejala yang mereka alami sebagai representatif dari populasi secara general.

Baca Juga: Di Yogyakarta Persediaan APD Diperkiraan Cukup Hingga Juni

Dr. Carl Bergstrom menyebut, itu sama saja dengan membuat perkiraan tinggi badan rata-rata orang Amerika Serikat dari tinggi para pemain basket NBA yang menjulang.

Apalagi, dia menambahkan, studi paling kredibel terkait tingkat kematian akibat COVID-19 nyatanya lebih tinggi dari yang diajukan dua dokter itu.

"Mereka menggunakan metode yang menggelikan untuk mendapatkan hasil yang sungguh tidak masuk akal," kata Bergstrom.

Baca Juga: Krisis Akibat Corona, Pengusaha Usul Prancis Jual Lukisan Mona Lisa

American College of Emergency Physicians dan the American Academy of Emergency Medicine bahkan mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pendapat yang dikeluarkan Dr. Daniel Erickson dan Dr. Artin Messihi.

Namun, seperti dikabarkan www.mercurynews.com, pernyataan kedua dokter viral. Diberitakan sebuah stasiun lokal, video konferensi pers keduanya dilihat 4,3 juta kali di YouTube.

Miliarder pendiri Tesla, Elon Musk, bahkan memuji kedua dokter di akun Twitternya yang punya 33 juta pengikut.

Baca Juga: Siklon Tropis 'MANGGA' Malam Ini, BMKG: Waspada Hal-Hal Berikut

Pemilik akun Facebook Pipa Zei mengatakan, kedua dokter menyebut virus corona adalah penyakit biasa aja, tidak mematikan, dan bisa sembuh sendiri.

Keduanya juga mengatakan bahwa banyak yang meninggal karena penyakit lain tapi dimasukkan ke daftar virus corona.

Berdasarkan hasil penelusuran dan fakta-fakta di atas, dapat dipastikan jika informasi mengenai pernyataan dua dokter AS yang mengklaim karantina tidak diperlukan sebab virus corona tidak mematikan adalah hoaks.(Penulis: Galih Ferdiansyah) 

Baca Juga: Pesawat Pakistan dengan 100 Penumpang Jatuh di Kawasan Padat Penduduk

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler