Nafas Panjang Pendidikan 90 Hari Kedepan, Siapkah?

- 25 Agustus 2021, 21:49 WIB
Mas Rofi.
Mas Rofi. /Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI - Ketahanan Pendidikan teruji saat ini, start awal Corona, menjadikan pemerintah memilih untuk meliburkan semua aktivitas pembelajaran reguler tatap muka menjadi kegiatan belajar dirumah.

Ada semacam kegagapan langkah saat dipaksa untuk membuat kebiasaan baru, mendesain Kegiatan Belajar Mengajar secara Online.

Dan ini tak hanya siswa yang merasakannya, pun juga tenaga pendidik juga ada di wilayah yang sama.

Sepertinya, kondisi seperti ini akan berlangsung hingga 90 hari kedepan. Logikanya jika kita ambil perbandingan dengan negara lain, China.

Baca Juga: Pelatihan Pengembangan Instrument Evaluasi Online Bagi Guru SD di Masa Pandemi

Wabah ini terhitung muncul disana dan ramai jadi perbincangan publik sejak Januari 2020 meski sebetulnya sudah sejak sebelum itu ada.

Kita hitung start Januari, dan sekarang Maret. Artinya juga sama, China dengan segala tekhnologinya, dengan segala sumber daya keuangannya, sumberdaya kecerdasan dunia kedokterannya, dan semua yang dimiliki, mampu meredam Corona dibulan ke tiga.

Indonesia baru start awal bulan Maret ini, dan tidak bisa dibandingkan head to head sumberdaya kita dengan China.

Pertanyaannya, seberapa lama kita mampu menghadapi fase ini?

Baca Juga: Mengapa UU Cipta Kerja Tidak Menciptakan Lapangan Kerja tapi Memperkuat Oligarki

Saya tertarik melihatnya dari sudut Pendidikan. Andai, benar lockdown parsial terjadi di dunia pendidikan.

90 hari kedepan atau bahkan lebih kita OFF BELAJAR secara reguler di kelas-kelas tatap muka seperti biasa. Apakah yang akan terjadi?

To educate yang lebih kuat ke pembentukan mental karakter peserta didik, seberapa bisa hal ini dilakukan?

Meski transfer knowledge bisa digantikan dengan menggunakan teknologi, akan tetapi to teach yang lebih pada transfer ilmu pengetahuan ke fikiran anak, seberapa bisa dilakukan?

Baca Juga: ‘Bau Korupsi’ Pengadaan 1 Juta Masker di Banyuwangi

Proses edukasi yang mensyaratkan pertemuan langsung tidak bisa dilakukan. Fatalnya, masih belum diketahui seberapa banyak tenaga pendidik yang memikirkan solusi atas masalah yang saat ini sedang terjadi.

Hari-hari kedepan, Totally!! Penuh tantangan dan berbeda dengan hari sebelumnya. 180 derajat berbeda.

Dengan gerakan bersama, melibatkan tekhnologi dengan dibarengi perubahan cara berfikir, Insha Allah ini semua bisa dilalui dengan baik oleh dunia pendidikan.

Mari Berdiskusi, dan apa gagasan bapak ibu untuk menghadapi 90 Hari kedepan ini?.***

Oleh: Mas Rofi, CEO SmartGen Indonesia, Principal MTs Al Islah Banyuwangi, Ketua PGIN Banyuwangi

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah