Hoaks atau Fakta, Ahli Virus Sebut Virus Corona Tidak Membunuh

- 24 Mei 2020, 19:25 WIB
ILUSTRASI virus corona COVID-19.*
ILUSTRASI virus corona COVID-19.* /PIXABAY/Pixabay

Akan tetapi, dia menganggap permasalahan pandemi virus corona bergeser ke persoalan lockdown.

Baca Juga: Akhirnya Pihak Laboratorium Wuhan Buka Suara Terkait Tudingan Dunia!

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Ahli Virus Dikabarkan Sebut Virus Corona Tak Membunuh, Simak Faktanya

“Sebenarnya, intinya di virusnya. Kalau kita tahu virusnya tidak berbahaya. Ya, (virus) ini memang akan menimbulkan penyakit, tapi tidak menimbulkan kematian. Belum tentu menimbulkan kematian bagi manusia normal. Nah, kalau ini terjadi, tidak ada kehebohan itu semua,” katanya.

Indro adalah lulusan Universitas Gajah Mada. Sejak 2006, dia bekerja di Badan Penelitian Veteriner (Balitvet), unit yang berada di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Kementerian Pertanian.

Di Balitvet, Indro bertugas sebagai peneliti di Laboratorium Virologi. Pada 2018, Indro keluar dari Balitvet dan menjadi peneliti di kantor swasta.

Baca Juga: Setelah Gereja Frankfrut Buka Kembali, Lebih dari 40 Jemaat Positif Covid-19

Dilihat dari latar belakang tersebut, Indro sebenarnya adalah ahli kesehatan atau ahli virus pada hewan, bukan ahli virus pada manusia. Dia juga tidak terlibat dalam penanganan klinis pasien yang terinfeksi virus corona.
 
Sementara itu, menurut ahli epiemiologi Universitas Padjajaran Panji Fortuna Hadisoemarto, pernyataan Indro itu bertolak belakang dengan fakta.
 
SARS-CoV-2 telah menyebabkan kematian di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Kasus kematian tidak hanya menimpa pasien di kelompok usia tua, melainkan juga di kelompok usia lainnya.
 

“Faktanya, sudah banyak kematian di mana-mana, tingkat kematian sudah cukup tinggi,” kata Panji.

Menurut Panji, virus corona memang memiliki banyak jenis, beberapa di antaranya menyebabkan flu biasa.

Namun, beberapa jenis virus corona juga menyebabkan kematian seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS), pun SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Halaman:

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x