Fakta Menarik di Balik Peristiwa Proklamasi

- 18 Agustus 2020, 09:20 WIB
Fakta di Balik Peristiwa Proklamasi
Fakta di Balik Peristiwa Proklamasi /

RINGTIMES BANYUWANGI- Tanggal 17 Agustus tahun 1945 merupakan hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini ditandai dengan pembacaan teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno  di kediamannya Jalan Pegangsaan Timur No. 56.

Tentunya, sebagai warga negara Indonesia yang baik, pasti kamu sudah tahu dong sejarah tentang kemerdekaan Indonesia. Tapi, tahukah kamu bahwa ada beberapa fakta seru saat detik-detik hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Dirangkum dari beberapa sumber, berikut ini beberapa fakta seru detik-detik hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia:

Baca Juga: Afgan Buka Suara Segera Nikahi Rossa, Bungkam Warganet Tentang Isu Penyuka Sesama Jenis

  1. Presiden Soekarno sedang sakit saat pembacaan teks proklamasi

Pada saat itu, Soekarno terkena gejala Malaria Tertiana yang mengakibatkan suhu badannya tinggi. Ia sempat mengeluh, “pating greges” (badan linu karena demam) kepada dokter pribadinya ketika dibangunkan.

Tapi setelah mendapatkan sedikit perawatan, beliau bangun pukul 09.00 pagi dan membacakan teks proklamasi pukul 10.00 bersama Moch. Hatta.

Meskipun setelahnya, Soekarno harus tergopoh-gopoh kembali ke kamar tidurnya untuk kembali beristirahat.

Baca Juga: Keadaan sosial ekonomi Indonesia pasca kemerdekaan

1. Teks proklamasi klad dan otentik

Faktanya, teks proklamasi yang dibacakan oleh Presiden Soekarno ada dua versi, yaitu teks proklamasi klad dan otentik. Teks proklamasi klad merupakan tulisan tangan Soekarno dan hasil gubahan (karangan) Mohammad Hatta, serta Achmad Soebardjo. Nah, kalau teks proklamasi otentik merupakan teks yang sudah mengalami perubahan hasil ketikan Sayuti Melik.

2. Sejarah bendera merah putih

Dulu pernah ada informasi tentang kain bendera merah putih yang katanya terbuat dari kain seprai dan kain tenda warung soto? Informasi ini masih simpang siur.

Baca Juga: Rusia Memanggil Diplomat Belanda atas Peralatan Mata-mata di Dalam Mobil

Dilansir dari buku Fatmawati: Catatan Kecil Bersama Bung Karno, Volume 1 (1978), beliau menjelaskan bahwa kain untuk Bendera Pusaka tersebut ia dapat dari pemberian Chairul Basri, seorang perwira Jepang.

Kain itu diperoleh dari sebuah gudang Jepang yang berada di daerah Pintu Air Jakarta Pusat, di depan bioskop Capitol. Kemudian, Chairul diminta untuk mengambil kain itu dan memberikannya ke Fatmawati.

Jadi kamu harus hati-hati ya ketika membaca sejarah. Bisa-bisa malah mengarahkan kamu ke informasi yang salah seperti cerita di atas. Bisa bahaya nanti.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x