Dari target penjualan saham yang diproyeksikan senilai Rp171 miliar, ternyata laku hingga Rp 298 miliar. Sehingga, terjadi penambahan anggaran di luar perencanaan awal.
“Ini memang di luar dugaan, jadi, anugerah karena penjualan saham naik dari harga awal,” jelas mantan Kadis PU Cipta Karya Perumahan dan Pemukimam tersebut.
Mujiono menambahkan, SILPA besar juga dipicu penggunaan anggaran yang belum bisa terealisasi di tahun 2020. Misalnya, pengadaan tanah.
Baca Juga: Bupati Banyuwangi Mengunjungi Korban Longsor di Desa Pakel, Ipuk: Kami Turut Berduka
Karena belum bisa terlaksana, anggaran yang sudah direncanakan menjadi SILPA.
Meski begitu, Mujiono memastikan, dana SILPA akan tetap difokuskan untuk pembangunan dan peningkatan perekonomian masyarakat.***