Mbah Kiai Syafaat Banyuwangi 'Sudut Pandang Terhadap Pendidikan'

6 Agustus 2020, 09:58 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI - Cara pandang KH. Mukhtar Syafa'at Abdul Ghofur, ulama yang berasal dari Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, dipengaruhi oleh kitab karya Imam Al-Ghazali, yakni Ihya' Ulum ad-Diin dan Fatihatul Ulum.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari buku 'Mbah Kiai Syafa'at, Bapak Patriot dan Imam Al-Ghazalinya Tanah Jawa', pada kitab Fatihatul Ulum, Imam Al-Ghazali mengelompokkan ulama menjadi dua macam, yakni ulama dunia dan ulama akhirat.

Imam Al-Ghazali juga menjelaskan definisi ulama akhirat sebagai ulama yang memiliki independensi penuh, tidak memiliki ketertarikan terhadap duniawi.

Baca Juga: Amtsilati, Solusi Belajar Nahwu Sharaf dengan Mudah

Maka, Mbah Kiai Syafa'at pun mengembangkan lembaga pendidikan dengan tulus, tanpa memiliki pamrih sedikitpun terhadap lembaga tersebut maupun masyarakat. 

Ia mengembangkan lembaga pendidikan yang merakyat, meskipun seringkali harus berhadapan dengan penguasa anti-rakyat.

Prinsip tersebut merupakan kunci dari eksistensi lembaga pendidikan di Pesantren Darussalam hingga saat ini semakin meluas.

Baca Juga: Generasi Muda Membaca Sejak Dini

Dalam kitab Fatihatul Ulum, Imam Al-Ghazali juga menyebutkan bahaya dari mencari ilmu yang tidak dilandasi karena Allah SWT.

Konsep tersebut kemudian diimplementasikan pada lembaga pendidikan di Pesantren darusslama Blokagung.

Pesantren ini memiliki kases secara luas bagi warga sekitar, sehingga dapat menjalin hubungan erat antara pesantren dan lingkungan sekitar.

Baca Juga: Meniru Sosok Rempeg Jogopati, Pemimpin Pembebasan Rakyat Blambangan

Mbah Kiai Syafa'at sendiri pernah diminta pendapatnya oleh Zamharie Dhofier perihal mahasiswa pesantren yang tidak dipisah tempat pada saat kegiatan pembelajaran. maka Mbah Kiai Syafa'at menjelaskan;

"Para kiai itu dapat diibaratkan pendiri rumah. Dalam usaha mendirikan rumah, banyak resiko yang harus dihadapi, antara lain satu dua genteng jatuh dan pecah. Kalau memang tidak mau menghadapi resiko, ya sebaiknya tidak usah mendirikan rumah saja."***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler