Ketidaksiapan PTS Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Daring Ini Dipengaruhi Persoalan Regulasi

- 23 Maret 2020, 11:00 WIB
ILUSTRASI belajar.*
ILUSTRASI belajar.* /Pexels

RINGTIMES - Perguruan tinggi swasta (PTS) dinilai belum semuanya siap melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) berbasis daring di tengah perubahan pola belajar, karena mewabahnya virus corona seperti saat ini. Ketidaksiapan itu turut dipengaruhi persoalan regulasi.

Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Budi Djatmiko mengatakan, pada tahun 2017 semua PT dibebaskan untuk melakukan PJJ berbasis daring dengan ketentuan-ketentuan tertentu.

Sebelumnya, hanya PT berakreditasi A saja yang bisa menyelenggarakan PJJ berbasis daring. Sementara PT berakreditasi A jumlahnya hanya 96 dari keseluruhan PT yang ada di tanah air sebanyak 4.670.

Baca Juga: Jatim Perpanjang Waktu Belajar di Rumah SMA-SMK Hingga 6 April 2020

Dalam kebijakan Kemenristekdikti 2017, kata dia, PT di luar akreditasi A bisa melakukan PJJ berbasis daring sebanyak 50% dari total pertemuan. Kuota PJJ itu pun sebenarnya masih belum sama dengan kuota PT berakreditasi A yang boleh melakukan PJJ berbasis daring sebanyak 100% pertemuan.

"Pemerintah kita lambat membuat aturan. Di negara-negara maju lainnya, penggunaan daring tidak dibatasi dengan nilai akreditasi," katanya, Minggu, 22 Maret 2020.

Akibat lambatnya regulasi itu dikeluarkan, mempengaruhi juga kesiapan PT saat ini dalam melakukan pembelajaran jarak jauh di tengah-tengah mewabahnya virus corona. Dari seluruh PT di tanah air sebanyak 4.670, katanya, yang siap melaksanakan PJJ berbasis daring tidak lebih dari 10%.

Baca Juga: Satelit LAPAN Sebarkan Pesan 'Lawan Corona' melalui Handie Talkie

Pembelajaran jarak jauh berbasis daring oleh PT dikatakan masih belum efektif dan banyak kendala. Beberapa kendala itu di antaranya, seperti aturan yang masih baru sehingga PT masih beradaptasi, kemudian banyak juga PT yang belum memiliki sistem teknologi informasi untuk PJJ. Lalu, ada juga persoalan mahalnya pembuatan konten.

Keberagaman daerah juga dinilainya berpengaruh terhadap kualitas jaringan. Setiap daerah dinilainya masih belum semua mendukung kualitas jaringan yang memungkinkan PJJ berbasis daring.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x