Menganal Haiku, Karya Sastra Puisi Berasal dari Jepang

14 Maret 2021, 12:17 WIB
Ilustrasi haiku, puisi asal negeri Jepang /Pixabay

 

RINGTIMES BANYUWANGI – Karya sastra dalam bentuk puisi saat ini memiliki banyak jenis. Setiap negara juga punya karakteristik sendiri dalam menulis puisi.

Salah satunya Jepang, negara ini memiliki puisi dalam bentuk Haiku yang mempunyai tata cara menulis berbeda dari puisi-puisi yang sering kita lihat.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube PEGUSEDA pada Sabtu, 13 Maret 2021.

Haiku adalah puisi yang berasal dari negara Jepang. Haiku muncul pada akhir era MUROMACHI. Haiku mulai berkambang pada zaman KINSEI atau zaman pra modern.

Baca Juga: Biodata dan Karya Puisi Tuah Subing Asal Lampung

Baca Juga: Puisi Ingin Kusekap Amarah Itu oleh Tuah Subing

Periode ini dimulai pada tahun 1602, pada masa kepemimpinan Shogun Tokugawa Leyasu.

Haiku sendiri sudah menyebar keseluruh dunia. penulis puisi Haiku terbanyak dari Asia Tenggara berasal dari Kalimantan Selatan, Indonesia.

Yaitu Arsyad Indradi atau sering dikenal dengan sebutan ‘Si Penyair Gila’. Haiku memiliki pola 5-7-5 silabe atau suku kata.

Baca Juga: Puisi Kami Muak dan Bosan Karya Taufik Ismail

Baca Juga: Puisi Taufik Ismail Untuk Palestina

Baca Juga: Kumpulan Puisi Karya Taufiq Ismail yang Melegenda

Puisi ini diciptakan untuk berbalas-balasan seperti berpantun. Bagian pertama Haiku yang terdiri dari 5 suku kata disebut SHOUGO atau KAMIGO.

Pada bagian tengahnya berjumlah 7 suku kata disebut sebagai NAKASHICI. Pada bagian akhri dari Haiku yang juga berjumlah 5 suku kata disebut sebagai SHIMOGO.

5-7-5 ini adalah bentuk dasar dari Haiku yang perlu diingat saat ini membuat puisi berbentuk Haiku ini.

Layaknya pantun yang terdiri dari 4 larik, Haiku hanya berjumlah 3 larik. Haiku asli dari jepang terdiri dari 17 suara. Terbagi dalam beberapa frasa 5 suara, 7 suara dan 5 suara.

Haiku sendiri di Jepang disebut sebagai penanda musim, sehingga Haiku berisi musim-musim yang ada di Jepang. Seperti musim semi, musim dingin, musim gugur, dan musim panas.

Pujangga Inggris mengubah dari 17 suara menjandi 17 suku kata. Di Indonesia bisa membuatnya dengan terdiri dari frasa pertama 5 suku kata, frasa kedua 7 suku kata, dan frasa ketiga 5 suku kata, yang terdiri dari 3 larik.

Berikut ini contoh dan cara membuat Hiaku:

Perlu diingat kembali pola pada Hiaku yaitu 5-7-5

(5) 1. Indah purnama (in, ndah, pur, na, ma) terdiri dari 5 suku kata.

(7) 2. Menjadi saksi malam (men , ja, di, sak, si, ma, lam) terdiri dari 7 suku kata.

(5) 3. Lintasan waktu (lin, ta, san, wak, tu) terdiri dari 5 suku kata.

Nah itu tadi pengenalan juga satu contoh dalam membuat Haiku atau puisi yang berasal dari Jepang.

Semoga bermanfaat.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler